Saat ini, kasus konfirmasi mingguan di DKI Jakarta mencapai 106,63 per 100.000 orang. Sementara itu, tren kasus perawatan mingguan di DKI Jakarta mencapai 6,59.
"Ternyata ada yang sudah masuk ke level 2 dan khusus untuk Jakarta kasus konfirmasi sudah masuk ke level 3," jelas Budi.
Baca juga: Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umrah Tersedia, Kemenkes: 150.000 Dosis Terdistribusi
Penentuan level tiap provinsi mengacu pada threshold transmisi virus Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO).
Batasan untuk kasus konfirmasi WHO adalah 20 kasus per 100.000 penduduk per minggu. Sementara itu, kasus yang masuk rumah sakit adalah 5 pasien per 100.000 penduduk per minggu, dan tingkat kematian adalah 1 kematian per 100.000 penduduk per minggu.
Mengacu pada batasan yang sama, kasus konfirmasi nasional masih terkendali.
"Angka-angka yang ada di Indonesia sekarang baik konfirmasi masih 11 jadi masih level 1. Hospitalisasi masih 1,95, itu juga di bawah 5 masih level 1. Dan (rate) fatality-nya juga masih 0,08 jadi di bawah 1," ucap Budi.
"Jadi ketiga indikator transmisi WHO kita masih di level 1 jadi masih terkendali," lanjutnya.
Adapun untuk saat ini, pihaknya sudah menyiapkan 6 juta dosis vaksin, lengkapnya sebesar 6.069.563 juta dosis.
Sebagian besar atau 5 juta dosis vaksin di antaranya adalah vaksin Pfizer merupakan donasi dari Covax (Covid-19 Vaccines Global Access). Vaksin-vaksin ini sudah didistribusikan ke daerah sejak minggu ketiga bulan Oktober 2022.
Rincian 6 juta stok vaksin tersebut terdiri dari vaksin Jassen sebesar 348.815 dosis, vaksin Pfizer 5,50 juta dosis, vaksin Sinopharm 15.808 dosis, dan vaksin Zifivax 200.000 dosis.
Budi menyebut, stok vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini cukup untuk sekitar 3 bulan ke depan atau 90-100 hari ke depan.
Baca juga: Antibodi Covid-19 Penduduk Indonesia Meningkat, Vaksin Jadi Faktor
Kecukupan tersebut dihitung dari jumlah vaksin yang tersedia dibagi dengan laju vaksinasi Covid-19. Laju vaksinasi Covid-19 pada bulam November mencapai 62.000 suntikan per hari, lebih tinggi dari laju vaksinasi sebelumnya yaitu sekitar 34.000 suntikan per hari.
"Jadi kalau dengan adanya stok sekitar 6 jutaan tadi, kira-kira stok vaksin yang ada masih bisa bertahan untuk 90-100 hari atau sampai 3 bulan ke depan sesuai dengan laju vaksinasi yang ada di November," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.