Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Stok Vaksin Covid-19 Cukup untuk 90-100 Hari ke Depan

Kompas.com - 08/11/2022, 15:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, stok vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini cukup untuk sekitar 3 bulan ke depan atau 90-100 hari ke depan.

Kecukupan tersebut dihitung dari jumlah vaksin yang tersedia dibagi dengan laju vaksinasi Covid-19. Sejauh ini, terdapat 6.069.563 juta dosis vaksin yang tersedia baik di pusat maupun di daerah.

Sementara itu, laju vaksinasi Covid-19 mencapai 62.000 suntikan per hari, lebih tinggi dari laju vaksinasi sebelumnya yaitu sekitar 34.000 suntikan per hari.

"Jadi kalau dengan adanya stok sekitar 6 jutaan tadi, kira-kira stok vaksin yang ada masih bisa bertahan untuk 90-100 hari atau sampai 3 bulan ke depan sesuai dengan laju vaksinasi yang ada di November," beber Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Menkes: Stok Vaksin Covid-19 Tersedia 6 Juta Dosis

Budi merinci, sebanyak 6 juta stok vaksin tersebut terdiri dari vaksin Janssen sebesar 348.815 dosis, vaksin Pfizer 5,50 juta dosis, vaksin Sinopharm 15.808 dosis, dan vaksin Zifivax 200.000 dosis.

Adapun peningkatan laju vaksinasi disusul oleh meningkatnya kasus aktif akibat subvarian baru Omicron, yaitu XBB.

"Laju vaksinasi November agak naik, tadinya laju vaksinasi 34.000 per hari, turun dari 2 juta per hari. Sekarang naik karena adanya varian baru sehingga boosternya jadi lebih tinggi pemanfaatannya naik ke 62.000 vaksinasi per hari," ucap Budi.

Lebih lanjut Budi menuturkan, Kemenkes akan memesan lagi sekitar 10 juta dosis vaksin dalam negeri, dengan rincian 5 juta dosis vaksin untuk bulan November dan 5 juta dosis untuk bulan Desember.

Baca juga: Antibodi Covid-19 Penduduk Indonesia Meningkat, Vaksin Jadi Faktor

Diketahui, terdapat dua vaksin dalam negeri yang sudah mendapat izin edar atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yaitu Indovac dan Inavac/Merah Putih.

"Sehingga total vaksin dalam negeri yang akan kita beli dan kita manfaatkan tahun ini adalah 10 juta dosis dan sebagian besar mereka akan digunakan untuk vaksin booster," jelas Budi.

Sebagai informasi, per Senin (7/11/2022) pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 bertambah 3.828 kasus dalam 24 jam terakhir sehingga totalnya mencapai 6.525.120.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Selesai, Vaksin dan Prokes Diperlukan

DKI Jakarta menempati posisi dengan penambahan kasus konfirmasi paling banyak, yaitu 1.345 kasus. Kemudian Jawa Barat 534 kasus, Jawa Timur 507 kasus, Banten 384 kasus, dan Jawa Tengah 365 kasus.

Sementara itu, kasus aktif naik 438 kasus dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya mencapai 37.486 kasus aktif.

Sedangkan, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) yaitu 65.454.762 atau baru 27,89 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com