Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kesaksian Sopir Ambulans saat Evakuasi Jenazah Brigadir J

Kompas.com - 07/11/2022, 17:35 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

“Pas saya mau nyalain lampu rotator, lampu ambulans, tahan dulu Mas, katanya, nanti aja di luar, oh baik Pak, nanti ikuti arahan saja, nanti dikawal, katanya,” ujar Ahmad.

“Lalu saya keluar dari dalam rumah, garasi itu yang mulia, ke sebelah kiri, lalu jalan, di situ ada mobil provost yang mulia, ada mobil provost Pajero yang mulia, saya di belakangnya,” lanjut Ahmad.

Baca juga: Sopir Ambulans Sebut Mulanya Diminta Jemput Pasien, Berujung Bawa Jenazah Brigadir J

Saat itu, lanjut Ahmad Syahrul Ramadhan, dirinya sempat ditanya oleh seorang provost yang turun dari mobil Pajero.

“'Kamu sama siapa Mas? 'Izin Pak, saya sendiri.' 'Oh ya sudah nanti ditemani'. Akhirnya saya ditemani sama salah satu anggota Provost juga yang mulia di dalam mobil,” tutur Ahmad.

Ahmad kemudian membawa jenazah Yosua di ambulans yang dikawal mobil polisi menuju Rumah Sakit Polri Soekanto di Kramat Jati, Jakarta Timur.

7. Diminta bawa jenazah Yosua ke IGD RS Polri

Ahmad mengatakan, saat itu dia diminta untuk membawa jenazah Yosua ke IGD RS Polri, Kramat Jati.

Menurut dia hal itu tidak lazim karena biasanya jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah.

“Itu masuk ke dalam rumah sakit itu enggak langsung ke forensik yang mulia, enggak ke kamar jenazah. Ke IGD,” ujar Ahmad.

Ketika itu, Ahmad Syahrul Ramadhan mengaku sempat bertanya kepada Provost yang menemani dirinya di dalam ambulans untuk mengantar jenazah Brigadir J ke RS Polri.

Baca juga: Bantah Putri Candrawathi Ikut Tembak Brigadir J, Febri Diansyah: Keterangan Mengada-ada

“Dan saya bertanya, sama yang nemenin saya, Pak izin, kok ke IGD dulu, saya bilang,” kata Ahmad.

“Biasanya kalau saya, langsung ke kamar jenazah, ke ruang forensik,” lanjut Ahmad.

Tapi ketika itu, sambung Ahmad, petugas Provost yang menemani dirinya di dalam mobil ambulans juga mengatakan tidak tahu kenapa jenazah Brigadir J dibawa ke IGD.

“Wah saya enggak tahu Mas,” ucap Ahmad.

8. Dilarang pulang sampai subuh

Ahmad mengaku dia sempat diminta untuk menunggu hingga Subuh, padahal sudah selesai mengantar jenazah Yosua.

"Subuh yang mulia, baru keluar itu jenazah, dimasukkan ke dalam ambulans (lain),” ucap Ahmad.

Ahmad juga mengatakan tidak mengetahui mengapa saat itu dia diminta menunggu di RS Polri, Kramat Jati.

Baca juga: Bantah Beri Informasi ke Pengacara Keluarga Brigadir J, BIN: Info Intelejen Hanya untuk Presiden

Akan tetapi Ahmad mengatakan, dia diberi uang saat pulang.

“Hanya untuk biaya ambulans, Yang Mulia, dan untuk uang cuci mobil, Yang Mulia,” kata Ahmad.

(Penulis : Irfan Kamil, Ashmad Nasrudin  Yahya | Editor : Bagus Santosa, Novianti Setuningsih, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com