Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Ambulans Diminta Bawa Jenazah Brigadir J ke IGD, Bukan ke Kamar Jenazah

Kompas.com - 07/11/2022, 12:39 WIB
Irfan Kamil,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul menceritakan kejanggalan saat membawa jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke Rumah Sakit Polri, Keramatjati, Jakarta Timur.

Diketahui, Brigadir J tewas akibat luka tembak yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Hal itu disampaikan Syahrul saat menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.

Syahrul mengatakan, jenazah Brigadir J dibawa ke rumah sakit Polri atas arahan dari petugas Kepolisian usai dievakuasi dari rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Ferdy Sambo.

Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Jemput Jenazah Brigadir J: Tergeletak Berlumuran Darah

Namun, setiba di rumah sakit bukannya ke ruang forensik atau kamar jenazah, petugas meminta Syahrul untuk membawa jenazah Brigadir J ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Pas di RS enggak langsung ke forensik, ke kamar jenazah, tapi ke IGD,” kata Syahrul dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).

Kemudian, Syahrul menanyakan kenapa Jenzah dibawa ke IGD bukannya ke kamar jenazah atau ruang Forensik.

Namun, katanya, petugas tersebut juga mendapat arahan untuk membawa jenazah Brigadir J ke IGD.

“Saya bertanya, ‘Pak izin kok IGD dulu? Biasanya, kalau saya langsung ke kamar jenazah, forensik. (Katanya) ‘Oh saya juga enggak tahu mas ikuti perintah saja’. 'Oh baik',” ujar Syahrul menjelaskan komunikasinya dengan petugas yang mengawal jenazah Brigadir J.

Baca juga: Bantah Putri Candrawathi Ikut Tembak Brigadir J, Febri Diansyah: Keterangan Mengada-ada

Sesuai arahan, Syahrul membawa jenazah Brigadir ke IGD Rumah Sakit Polri tersebut.

Namun, petugas di IGD juga terkejut ketika kedatangan mobil ambulans tersebut ternyata membawa jenazah.

“Sampai di sana memang sudah ramai. Datang lah petugas RS Polri ke saya, ‘korbannya berapa orang?' Saya juga bingung, dilihat (petugas IGD) ‘waduh kok udah kantong jenazah’,” katanya menceritakan petugas rumah sakit yang terkejut.

“Ditanya korban berapa? Satu (saya jawab). Terus, ‘ya udah mas dibawa ke belakang saja, kamar jenazah’. Saya mengarah ke kamar jenazah,” ujar Syahrul lagi.

Sebelumnya, Syahrul mengaku sempat diminta memeriksa nadi Brigadir J sebelum dimasukkan ke kantong jenazah dan dibawa ke RS Polri.

Baca juga: 5 Saksi Sudah Hadir di Sidang Pembunuhan Brigadir J

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com