Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kesaksian Sopir Ambulans saat Evakuasi Jenazah Brigadir J

Kompas.com - 07/11/2022, 17:35 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

"Saya ikuti police line. Lalu, saya terkejut di samping tangga ada jenazah," ucap Ahmad.

Kemudian, Ahmad diminta untuk memeriksa nadi Yosua.

“Saya disuruh salah satu anggota untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya. Memang sudah tidak ada yang mulia,” ujar Ahmad.

4. Jenazah Yosua ditutup masker

Menurut Ahmad, ketika memeriksa nadi dia melihat wajah jenazah Yosua sudah ditutup dengan masker.

"Posisinya (jenazah Brigadir J) terlentang paka baju, dan wajahnya ditutupi sama masker yang mulia," kata Ahmad.

Baca juga: Kesaksian Sopir Ambulans Lihat Jasad Brigadir J Usai Ditembak: Tubuh Telentang, Wajah Ditutup Masker

Mendengar penjelasan Syahrul, hakim Wahyu Iman Santosa lantas menanyakan warna masker yang dikenakan pada wajah jenazah Brigadir J.

"Wajahnya ditutupi masker, warna?" tanya hakim.

"Warna hitam yang mulia," jawab Syahrul.

5. Dibuntuti saat ambil kantong jenazah

Setelah itu, Ahmad mengatakan saat itu dia meminta izin untuk mengambil kantong jenazah yang ada di ambulans.

“'Izin Pak, ambil kantong jenazah'. 'Memang ada di mobil kamu kantong jenazah?' 'Ada Pak'. 'Ya sudah ambil,'” kata Ahmad.

“Saya jalan, tapi saya diikuti sama anggota, tapi saya tidak tahu namanya, lalu saya ambil kantong jenazah di dalam mobil, lalu kembali ke dalam rumah.”

Ahmad mengaku sempat ditanya saat dirinya menggelar kantong jenazah di rumah Ferdy Sambo. Lantaran, kantong jenazah yang dibawanya bertuliskan Korlantas Polri.

Baca juga: Kesaksian Sopir Ambulans Diminta Provos Matikan Sirene Saat Hendak Evakuasi Jenazah Brigadir J

“Karena kantong jenazah itu ada tulisan Korlantas Polri, Yang Mulia, saya langsung menjelaskan, 'Izin Pak, saya dari mitra kecelakaan Satlantas Jakarta Timur, saya membantu untuk mengevakuasi kecelakaan atau TKP, saya mitra kepolisian,'” ucap Ahmad.

Ahmad kemudian bersama sekitar 3 atau 4 orang mengangkat jasad Yosua untuk dimasukkan ke dalam kantong jenazah.

“Kebetulan saya (mengangkat) di bagian yang kepala, Yang Mulia. Saya ambil tangannya kanan kiri, baru dibantu sama bapak-bapak yang lain, dibantu diangkat, Yang Mulia, untuk memasukkan ke dalam kantong jenazah,” ucap Ahmad.

Dia menambahkan, kepala Brigadir Yosua masih mengeluarkan darah saat diangkat untuk dipindahkan ke kantong jenazah.

Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Dilarang Nyalakan Lampu Rotator Saat Bawa Jasad Brigadir J dari Rumah Ferdy Sambo

“Waktu diangkat kepalanya ada mengeluarkan darah?” tanya Hakim Wahyu Iman Santoso.

“Ada, Yang Mulia,” jawab Ahmad.

“Banyak?” tanya Hakim Wahyu.

“Itu enggak tahu keluar dari dalam organ tubuhnya atau dari genangan yang di lantai itu, Yang Mulia. Saya kurang ngerti juga, karena saya tidak mengecek-ngecek lagi, dan untuk jenazah ditutup masker, saya tidak membuka-buka masker itu lagi,” jelas Ahmad Syahrul Ramadhan.

6. Sempat dilarang nyalakan rotator

Menurut Ahmad, dia sempat dilarang untuk menyalakan lampu rotator ambulans ketika hendak membawa jenazah Yosua keluar dari rumah dinas Sambo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com