Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Beri Informasi ke Pengacara Keluarga Brigadir J, BIN: Info Intelejen Hanya untuk Presiden

Kompas.com - 06/11/2022, 13:33 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menegaskan bahwa intelijen BIN bertugas hanya memberi informasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wawan menepis jika BIN pernah memberi informasi intelijen kepada pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak

Pasalnya, dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J, Kamarudin kerap mengaku bahwa mendapat informasi dari intelijen.

"Info intelijen BIN hanya ditujukan kepada single client, yakni Presiden. Sehingga, tidak benar adanya berita yang menyatakan bahwa BIN memberikan info kepada Kamarudin, sebagaimana dilansir di persidangan oleh pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak," ujar Wawan saat dimintai konfirmasi, Minggu (6/11/2022).

Baca juga: Ferdy Sambo Larang AKBP Ridwan Soplanit Sebar Luaskan Hasil Olah TKP Kematian Brigadir J

Wawan mengatakan, BIN merupakan intelijen negara dan bukan untuk kepentingan yang lain.

Selain itu, BIN juga tidak melakukan intervensi dalam masalah yudikatif. Oleh karena itu, Wawan menekankan bahwa BIN tidak akan ikut campur dalam perkara manapun.

"Apa yang terjadi di persidangan adalah mutlak wilayah yudikatif. Itu menjadi kewenangan hakim untuk memutus, jaksa untuk menuntut dan pengacara untuk membela kliennya. BIN sama sekali tidak ikut campur," kata Wawan.

Pengacara keluarga Brigadir J klaim dapat info intelijen

Diketahui, Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menceritakan awal mula melakukan investigasi terkait kematian Yosua.

Saat itu, Kamarudin menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Bharada E atau Richard Eliezer.

Kamarudin menyebutkan bahwa dirinya mendapat kuasa dari pihak keluarga pada 13 Juli 2022.

"Sejak menerima kuasa pada tanggal 13 Juli. Tetapi, saya sudah yakin (kasus Yosua) pembunuhan berencana," kata Kamaruddin dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Pengacara Bawa Barbuk Sandal yang Dipakai Brigadir J Saat Tewas di Rumah Dinas Ferdy Sambo

Setelah menerima kuasa, Kamarudin lantas melakukan investigasi setelah menilai ada kejanggalan dari kematian Yosua.

Ia mengaku menghimpun berbagai macam keterangan, mulai dari anggota Polri hingga intelijen.

Namun, tidak dijelaskan intelijen mana yang dimaksud Kamarudin.

"Ada informasi terjadi tembak-menembak dan ada dugaan pelecehan di rumah dinas Duren Tiga. Di situlah saya merasa janggal. Saya lakukan wawancara intelijen dan minta dirahasiakan. Ternyata itu (tembak menembak) adalah hoaks," ujar Kamarudin.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com