Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Kenalkan Konsep Transformasi Pendidikan Kelautan dan Perikanan kepada Komisi IV DPR RI

Kompas.com - 07/11/2022, 11:02 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) mengenalkan konsep Ocean Institute of Indonesia (OII) kepada Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Radiarta mengatakan, OII merupakan transformasi pendidikan kelautan dan perikanan yang dikembangkan oleh BRSDM.

“Dari 20 satuan pendidikan tinggi dan menengah tersebut akan digabung menjadi one single institute dengan kampus utama di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta,” ungkap Nyoman dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (7/11/2022).

Hal itu disampaikan oleh I Nyoman Radiarta kepada para anggota Komisi IV DPR RI yang hadir pada kunjungan kerja (kunker) spesifik DPR di Politeknik AUP, Kampus Serang, Banten, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Kepala BRSDM Paparkan Upaya Politeknik KP untuk Bangun Maritim Cerdas

Sebagai informasi, politeknik binaan Kementerian KP tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Jakarta, Dumai, Karawang, Pangandaran, Sidoarjo, Jembrana, Kupang, Bitung, Bone, dan Sorong.

Lalu ada satu Akademi Komunitas di Wakatobi dan sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah di Aceh, Pariaman, Kota Agung, Tegal, Pontianak, Kupang, Bone, Ambon, dan Sorong.

Untuk program studi yang ditawarkan di OII antara lain, Teknologi Penangkapan Ikan, Permesinan, Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan, Teknologi Akuakultur, dan Teknologi Pemanfaatan Sumber Daya Perairan.

Kemudian ada Penyuluhan Perikanan, Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Teknik Kelautan, Teknologi Perikanan Tangkap, Permesinan Kapal, Agribisnis, Teknologi Penanganan Patologi Perikanan, dan Mekanisasi Perikanan.

Transformasi pendidikan juga dilakukan melalui Sistem Program Studi 2023-2024, yaitu kerja sama Politeknik AUP dengan beberapa universitas luar negeri di Australia, Korea Selatan, Jepang, Cina, dan sebagainya,” lanjut Nyoman.

Tak hanya itu, di hadapan para anggota DPR, Nyoman juga menyampaikan mengenai transformasi melalui Program Guru Besar Vokasi Kelautan dan Perikanan 2022-2025 yang ditandai dengan penerbitan Surat Keputusan Guru Besar Politeknik AUP atas nama Profesor Azam Bachur Zaidy pada Senin (19/09/2022).

Baca juga: Evaluasi SAKIP Kementerian KP 2022, BRSDM Raih Predikat A

Komisi IV tinjau sarana dan prasarana

Anggota Komisi IV DPR RI bersama dengan BRSDM melakukan tabur benih naupli udang di hatchery dan benur udang vaname di Tambak Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik), Jumat (4/11/2022). DOK. Humas BRSDM Anggota Komisi IV DPR RI bersama dengan BRSDM melakukan tabur benih naupli udang di hatchery dan benur udang vaname di Tambak Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik), Jumat (4/11/2022).

Disambut oleh drum band taruna, anggota Komisi IV DPR RI juga mendapat penjelasan mengenai sarana dan prasarana, seperti hatchery, prototipe pembekuan udang, workshop permesinan, serta stan kewirausahaan taruna yang menampilkan produk-produk kelautan dan perikanan dari Politeknik AUP Kampus Jakarta, Serang, dan Bogor.

Selain itu, dilakukan pula kegiatan penebaran naupli udang di hatchery dan benur udang vaname di Tambak Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik).

Setelah melihat kegiatan tersebut, para anggota Komisi IV DPR merasa tertarik dengan kegiatan dan produk-produk yang dihasilkan Politeknik AUP, seperti produk inovasi dan kewirausahaannya.

Para anggota Komisi IV DPR RI itu berharap produk-produk tersebut dapat dikembangkan dan diperluas pemasarannya. Salah satu yang dimaksud adalah adalah Holy Mangrove Tea (Hot Tea) sebagai hasil inkubasi bisnis yang dimulai tahun ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com