Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 Berdasarkan Investigasi KNKT

Kompas.com - 04/11/2022, 08:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Kondisi ini terjadi karena adanya thrust lever sebelah kanan tidak berkurang tenaganya.

Nurcahyo menyampaikan, kondisi ini menjadikan thrust lever sebelah kiri mengurangi tenaga mesin untuk mengkompensasi kebutuhan tenaga mesin sesuai permintaan autopilot.

"Artinya terjadi perbedaan antara kiri dan kanan. Perbedaan ini disebut dengan asimetri," kata dia.

Efeknya, terjadi perubahan sikap pesawat yang mendadak dari berbelok ke kanan, kemudian datar dan berbelok ke kiri.

Baca juga: Kemenhub Sebut 35 Ahli Waris Korban Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Terima Ganti Rugi, 27 Belum

Hal ini disinyalir lantaran adanya perbedaan tenaga mesin kanan dan kiri pesawat.

"Dalam penerbangan ini, menjelang ketinggian 11.000 kaki, pesawat yang tadinya sedang berbelok ke kanan, karena perubahan posisi thrust lever sebalah kiri yang makin berkurang, menghasilkan mesin sebelah kiri yang makin berkurang, akhirnya pesawat menjadi datar tidak bergerak, berbelok," ujar Nurcahyo.

"Setelah itu berpindah berbelok ke kiri. Yang tadinya berbelok kenan, berubah menjadi ke kiri," kata dia.

Nurcahyo lantas menjelaskan adanya istilah yowing dalam penerbangan.

Yowing, menurut Nurcahyo, adalah keadaan saat daya dorong di sayap sebalah kanan pesawat lebih besar, sehingga pesawat akan bergeleng.

"Yow ke kiri. Dari hukum aerodinamic, apabila pesawat sudah yow maka selanjutnya akan menimbulkan rol," tutur dia.

Situasi kokpit

KNKT juga menyoroti adanya perubahan kondisi pada kokpit pesawat yang ditandai dengan tidak terdengar suara kapten pilot.

"Kami kebetulan dari kokpit voice recorder yang ditemukan, kami mendapatkan bahwa suara kaptennya tidak terekam," kata Nurcahyo.

Baca juga: Hasil Investigasi KNKT, Pesawat SJ 182 Alami Yowing ke Kiri Jelang Ketinggian 11.000 Kaki

Oleh karena itu, KNKT tidak bisa mengetahui alasan pasti suara kapten pilot yang tidak terekam dalam voice recorder.

Namun, menurut dia, ada dugaan bahwa kapten pilot tidak menggunakan headset.

Selain itu, KNKT mengaku tidak bisa mendengar suara apa pun dari kokpit.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com