Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/11/2022, 14:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus Covid-19 varian Omicron aktif bermutasi. Teranyar, varian ini memunculkan dua subvarian baru yaitu XBB dan XBC.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan mengatakan, gejala yang ditimbulkan oleh subvarian XBC dan XBB ini umumnya sama dengan subvarian Omicron yang lain.

Kendati demikian, ada gejala berat yang mungkin muncul mengingat keduanya adalah rekombinan dari subvarian sebelumnya.

XBB merupakan rekombinan subturunan omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75, dengan mutasi di S1 dan 14 mutase tambahan di protein spike BA.2. Sementara XBC adalah rekombinan Delta (B.1.617.2) dan omicron BA.2.

Baca juga: Satgas Covid-19 IDI: Subvarian XBB Banyak Serang Usia Muda, Belum Pernah Terinfeksi

"Ada kemungkinan ada gejala berat, gejala dari varian delta mungkin terjadi. Tapi, kita belum tahu. Belum ada bukti ilmiahnya apalagi indonesia belum ada kasus (XBC). Hingga saat ini, masih dinyatakan mirip dengan Omicron yang lain," kata Erlina dalam konferensi pers IDI secara daring di Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Erlina merinci, gejala yang timbul akibat terinfeksi subvarian XBC adalah demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, pilek, mual, muntah, diare, dan nyeri tenggorokan.

Gejala berat yang mungkin timbul adalah anosmia dan ageusia yang merupakan gejala khas varian delta.

Menurut Erlina, subvarian XBC berpotensi masuk di Indonesia. Sebab, subvarian ini sudah menyebar di negara tetangga, yaitu Filipina.

Baca juga: Puncak Kasus Covid-19 Subvarian Omicron XBB Diprediksi pada Januari 2023

Sementara itu, XBB sudah masuk di Indonesia dengan jumlah kasus yang terakhir kali dikonfirmasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 4 kasus.

"(keduanya) adalah varian keluarga dari Omicron. Jadi, kalau transmisi sirkulasi dari virus tidak bisa kita atasi, maka mutasi ini akan terus terjadi," ucap Erlina.

Lebih lanjut, Erlina menjelaskan bahwa subvarian XBB pertama kali ditemukan pada Agustus 2022 di India.

Data WHO menyebutkan, sejak 17 Oktober 2022, XBB sudah dilaporkan ada di 26 negara, seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat.

Baca juga: Omicron XBC yang Merebak di Filipina Kemungkinan Masuk Indonesia

Menurut observasi dari negara yang sudah terdapat XBB, penularannya dianggap sama dengan varian lain yang ada.

XBB merupakan subvarian yang predominan di Singapura, mencapai hingga 54 persen kasus pada minggu kedua Oktober 2022, yang pada minggu sebelumnya hanya 22 persen.

"Di Singapura, kasus infeksi Covid-19 (subvarian XBB) ini didominasi oleh orang yang pertama terinfeksi Covid-19. Maka ini hati-hati, risiko tertular XBB (bagi yang belum terinfeksi) lebih tinggi dibandingkan orang yang pernah Covid-19," kata Erlina.

Sementara itu, negara yang sudah melaporkan adanya XBC adalah Inggris dan Filipina.

Kasus XBC di Filipina sudah mencapai 193 kasus. Penularannya juga sudah mencapai transmisi lokal dengan kematian mencapai 5 kasus.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Omicron XBB di Berbagai Negara, Satgas Minta Masyarakat Waspada

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hampir Dua Bulan Berlalu, Pilot Susi Air Belum Juga Dibebaskan

Hampir Dua Bulan Berlalu, Pilot Susi Air Belum Juga Dibebaskan

Nasional
MK: Tak Relevan Menyamakan Masa Jabatan Kepala Desa dengan Presiden

MK: Tak Relevan Menyamakan Masa Jabatan Kepala Desa dengan Presiden

Nasional
Memilih Pemimpin yang Menguasai Geopolitik Indonesia

Memilih Pemimpin yang Menguasai Geopolitik Indonesia

Nasional
Ratusan Huntara Bunga Siap Dihuni Penyintas Gempa Cianjur

Ratusan Huntara Bunga Siap Dihuni Penyintas Gempa Cianjur

Nasional
Modus Cuci Uang Oknum Kemenkeu: Punya 5-8 Perusahaan Cangkang, Pakai Nama Sopir hingga Tukang Kebun

Modus Cuci Uang Oknum Kemenkeu: Punya 5-8 Perusahaan Cangkang, Pakai Nama Sopir hingga Tukang Kebun

Nasional
Indonesia Fokus Hindari Sanksi FIFA, Jangan sampai Dikucilkan dari Sepak Bola Dunia

Indonesia Fokus Hindari Sanksi FIFA, Jangan sampai Dikucilkan dari Sepak Bola Dunia

Nasional
Ganjar Blunder soal Tolak Israel, 'Dirujak' Warganet, dan Elektabilitasnya yang Terancam

Ganjar Blunder soal Tolak Israel, "Dirujak" Warganet, dan Elektabilitasnya yang Terancam

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Masa Jabatan Kades di MK Kandas | Kapolri Lantik Kabaintelkam

[POPULER NASIONAL] Gugatan Masa Jabatan Kades di MK Kandas | Kapolri Lantik Kabaintelkam

Nasional
Muhaimin Bakal Hadiri Acara Silaturahmi Ramadhan PAN

Muhaimin Bakal Hadiri Acara Silaturahmi Ramadhan PAN

Nasional
Tanggal 3 April Hari Memperingati Apa?

Tanggal 3 April Hari Memperingati Apa?

Nasional
RUU Jakarta Mulai Dibahas jelang Pemindahan Ibu Kota ke IKN

RUU Jakarta Mulai Dibahas jelang Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Nasional
BERITA FOTO: Simulasi Perang Khusus Awali Penyematan Brevet Kopaska

BERITA FOTO: Simulasi Perang Khusus Awali Penyematan Brevet Kopaska

Nasional
Ditjen HAM Sebut 60 Persen Tahanan di Indonesia Terkait Kasus Narkotika

Ditjen HAM Sebut 60 Persen Tahanan di Indonesia Terkait Kasus Narkotika

Nasional
BERITA FOTO: Alkes Bekas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Akan Dihibahkan

BERITA FOTO: Alkes Bekas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Akan Dihibahkan

Nasional
Amnesty International Menilai Ada Ego Kelompok dalam Penolakan Timnas Israel

Amnesty International Menilai Ada Ego Kelompok dalam Penolakan Timnas Israel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke