Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2022, 05:22 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Vera Mareta Simanjuntak memaparkan dia sempat histeris ketika menerima kabar kekasihnya Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) meninggal karena ditembak pada 8 Juli 2022 lalu.

Hal itu diungkapkan Vera saat menjadi saksi dalam persidangan terdakwa dugaan pembunuhan berencana Yosua, yakni Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).

Menurut Vera, beberapa jam sebelum Yosua tewas pada 8 Juli 2022, kekasihnya itu sempat 4 kali mengontaknya.

Baca juga: Di Sidang Kuat dan Ricky, Vera Ungkap Ada Skuat yang Ancam Yosua

Akan tetapi, Vera tidak sempat mengangkan panggilan dari Yosua. Vera kemudian mengaku sempat menelepon balik ke nomor ponsel Yosua.

Menurut Vera, Yosua baru mengangkat panggilan teleponnya pada sekitar pukul 16.31 WIB.

Vera mengatakan, saat itu Yosua mengangkat teleponnya dan menjawab singkat akan menelpon balik.

Setelah itu Vera terus menanti telepon dari Yosua.

Baca juga: Kisah Kasih Vera dan Brigadir J Kandas karena Sang Kekasih Dibunuh

Akan tetapi, pada sekitar pukul 22.00 WIB, Devi Hutabarat yang merupakan adik dari Yosua menghubungi Vera dan menyampaikan kabar duka.

"Sekitar pukul 10 malam, dia telepon saya sambil nangis 'kak Abang ditembak kak'," kata Vera.

"Terus saya teriak ketika mendengar kabar itu," ucap Vera.

Yosua mengaku diancam dibunuh

Dalam persidangan itu, Vera juga mengungkapkan pembicaraan dengan Yosua yang mengaku diancam dibunuh sehari sebelum peristiwa berdarah itu, atau pada 7 Juli 2022.

Vera mengatakan, saat itu Yosua menelepon melalui aplikasi WhatsApp pada malam hari, tetapi dia tidak sempat mengangkat panggilan itu karena sedang bekerja.

"Mendiang telepon via WA jam 20.00 malam, saya kebetulan dinas makam, dapat satu panggilan tak terjawab, dia telepon lagi, lalu terputus," kata Vera.

Baca juga: 5 Kesaksian Vera Kekasih Brigadir J: Dari Pengakuan Terbelit Masalah hingga Percakapan Terakhir

Setelah telepon terputus, lanjut Vera, Yosua kembali mencoba menelepon dirinya hingga empat kali. Namun, lagi-lagi tidak terangkat.

Lantas, Vera itu kemudian mencoba menelepon balik dan diangkat oleh Yosua.

"Di telepon dia bilang 'Kurang ajar orang ini, Ibu sakit, aku dituduh'," kata Vera menirukan percakapannya dengan Yosua.

Ibu yang dimaksud dalam percakapan tersebut adalah Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Kemudian, Vera pun menanyakan sakit apa yang diderita oleh Ibu. Namun, Yosua mengatakan kepadanya bahwa ia juga tidak mengetahuinya.

Baca juga: Kulik Hubungan Asmara Vera dan Brigadir J, Febri Diansyah Disemprot Jaksa

"Ibu sakit, sakit apa?" tanya Vera kepada Yosua.

"Enggak tahu saya, aku diancam, 'berani kau naik ke atas, aku bunuh kau'," terang Vera menceritakan ucapan Yosua dalam persidangan.

"Siapa yang ancam?" tanya Vera lagi kepada kekasihnya.

"Ada skuad-skuad di sini'," jawab Yosua sebagaimana ditirukan Vera.

Vera pun mencoba menggali lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi antara Yosua kepada Putri Candrawathi saat itu. Namun, Yosua mengaku tidak melakukan perbuatan apa pun terhadap istri Ferdy Sambo itu.

Baca juga: Hakim Gali Perilaku Seksual Yosua, Vera Simanjuntak: Dia Baik, Sopan dan Hormat

"Saya bilang, 'Emang Abang pukul itu?" tanya Vera kepada Yosua.

"Enggak," jawab Yosua saat itu.

Akan tetapi, percakapan itu berakhir lantaran Yosua harus melanjutkan kegiatannya di Magelang.

"'Ya sudah Dek, entar Abang hubungi lagi'," ujar Vera menceritakan percakapannya dengan Yosua.

(Penulis : Irfan Kamil | Editor : Bagus Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com