Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Lahadalia Ngaku Masih Kader Golkar, tapi Dukung Puan Presiden

Kompas.com - 01/11/2022, 19:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi yang juga kader Partai Golkar Bahlil Lahadalia mendukung Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPR Puan Maharani untuk menjadi presiden selanjutnya.

Bahlil memilih mendukung Puan meski masih berstatus sebagai kader Golkar, di mana diketahui partainya tengah mencalonkan ketua umumnya, Airlangga Hartarto sebagai capres.

Dukungan Bahlil terhadap Puan itu diberikan saat keduanya menghadiri acara peresmian Sport Center DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Usai Bertemu Airlangga, Puan Akan Safari Politik ke PPP dan PAN

Usai Puan memberi kata sambutan, Bahlil berteriak, "hidup Presiden". Puan hanya tertawa mendengar teriakan Bahlil.

Puan tampak kembali ke tempat duduknya yang berada di samping kursi Bahlil. Mereka berdua kemudian terlihat sama-sama tertawa.

Saat ditanya usai acara, Bahlil mengaku sudah tidak tergabung dalam Partai Golkar lagi, dirinya kini independen.

"Memang kalau dari orang partai lain enggak boleh ngomong Mba Puan presiden? Saya kan partainya bukan dari Golkar. Yang bilang partai saya dari Golkar siapa? Saya partai saya independen," ujar Bahlil.

Baca juga: Saat Puan Enggan Jawab Wartawan Ketika Ditanya Elektabilitasnya yang Kalah Jauh dari Ganjar

Meski menyebut bukan lagi bagian dari Golkar, ia mengklaim tidak keluar dari partai berlambang pohon beringin itu. Ia hanya menyebut sudah tidak masuk ke dalam struktural partai.

"Iya lah (masih kader). Punya KTA, kader partai. Memang enggak boleh kalau kader partai lain ngomong Mba Puan presiden?" tukasnya.

Bahlil kemudian memaparkan alasannya mendukung Puan menjadi Presiden. Dia menyebut Puan sebagai salah satu wanita hebat yang saat ini berpengaruh.

Baca juga: Puan Maharani Ke Dewan Kolonel: Ikuti Perintah Ketum

"Mantan Menko, mantan anggota DPR, sekarang Ketua DPR, usianya muda, cucu dari presiden, anak dari presiden. Apa lagi yang kurang?" kata Bahlil.

Sementara itu, Bahlil enggan menjawab secara gamblang kenapa dirinya bukan mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres.

Bahlil mengatakan semua calon presiden itu bagus.

"Kalian ini lama-lama kalau aku pengen makan bakso, kalian bilang kenapa enggak makan gado-gado. Itu kan demokrasi. Kita semuanya pantas lah. Namanya calon kan boleh dong semua mencalonkan. Semua calon bagus-bagus," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com