Reza menunggu cukup lama dan tak kunjung dapat kepastian. Sampai-sampai dia harus meminta izin empat kali ke kombes tersebut untuk memakaikan pakaian ke jenazah kakaknya.
Baca juga: Awal Mula Polisi Curiga Ferdy Sambo dkk Hilangkan Bukti CCTV untuk Tutupi Kasus Brigadir J
Namun, hasilnya nihil. Adik kandung Yosua itu akhirnya tak dapat kesempatan memakaikan pakaian terakhir untuk sang kakak.
"Udah kamu tunggu sini aja. Itu lagi dipakaikan celananya," kata kombes tersebut.
"Komandan, saya ini adik kandungnya loh, saya keluarga satu-satunya di Jakarta, saya izin untuk memakaikan pakaian almarhum aja terakhir kali," jawab Reza yang sudah mulai emosi.
Namun, Reza tetap tak diizinkan. Meski geram, polisi berpangkat bripda itu hanya bisa diam dan menenangkan diri.
Upaya Reza tak berhenti sampai di situ. Dia sempat meminta izin untuk mengangkat jenazah Yosua ke dalam peti yang telah disiapkan. Tetapi, lagi-lagi mendapat penolakan.
"Izin, Komandan, saya boleh nggak untuk yang terakhir kali aja ini mengangkat jenazah abang saya ke dalam peti?" pinta Reza ke kombes tadi.
"Udah, tunggu sini aja, nanti juga beres sendiri," jawab kombes tersebut.
Suasana saat itu cukup tegang karena ada beberapa anggota Polri yang juga berjaga di dekat ruang otopsi, seolah mencegah dan menghalangi Reza agar tak memaksa masuk.
Reza mengakui bahwa ketika itu dirinya marah, namun tak bisa berbuat banyak. Sekuat tenaga dia menahan emosinya.
"Marah, cuma tetap harus bisa menahan emosi juga. Mau nggak mau dalam hati, jangan sampai melakukan hal bodohlah," katanya.
Reza mengatakan, dirinya baru bisa melihat almarhum Yosua ketika jasad sang kakak sudah dimasukkan ke dalam peti.
Saat itu, yang terlihat hanya wajah Yosua dengan pakaian rapi. Sementara luka-luka di tubuh ajudan Ferdy Sambo itu tidak tampak karena tertutupi baju.
Setelah proses di RS Kramat Jati tuntas, jenazah Yosua diterbangkan ke rumah duka di Jambi. Reza dan sejumlah anggota Polri turut serta.
Baca juga: Soal Peristiwa di Magelang, Keluarga Brigadir J Siap Mendengarkannya di Persidangan
Sebagaimana diketahui, kasus kematian Brigadir Yosua bergulir sejak pertengahan Juli 2022. Kini, kasus tersebut telah sampai di tahap peradilan di meja hijau.