JAKARTA, KOMPAS.com - Rosti Simanjuntak, ibunda Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, menangis histeris saat hadir sebagai saksi dalam sidang pembunuhan berencana putranya dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E.
Dia memohon kepada Richard untuk berkata jujur soal peristiwa yang menewaskan putranya di rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).
"Mohon Bharada E ini (saya) sebagai ibu, kamu juga punya ibu dan keluarga. Mohon berkata jujur anakku, berkata jujur jangan ada dibohong-bohong, jangan ada ditutup-tutupi," kata Rosti sambil berlinangan air mata di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Kala Tangis Orangtua, Adik, hingga Kekasih Brigadir J Pecah Saat Bersaksi di Sidang Bharada E
Sambil menatap Richard dalam, Rosti meminta dia tidak lagi mengikuti skenario kebohongan Ferdy Sambo atau istrinya, Putri Candrawathi.
Dengan pedih Rosti mengaku dirinya sangat berduka karena nyawa Yosua telah dirampas dan kini difitnah.
Rosti menyebut, para pelaku pembunuhan putranya kejam dan tak memiliki hati nurani. Namun, dia masih membuka pintu maaf seandainya pihak-pihak yang terlibat mau berkata jujur.
"Berkata jujurlah sejujur-jujurnya agar pemulihan nama anak saya. Jangan skenario itu terus, itu anak saya sudah terbunuh dengan sadis dan keji, masih juga selalu difitnah ini terus rekayasa mereka," ucap Rosti sambil terbata-bata dengan cucuran air mata.
"Jadi kami mohon, agar arwah anak kami tenang tolong berkata jujurlah," tuturnya.
Baca juga: Momen Bharada E Berlutut dan Sungkem ke Orangtua Brigadir J
Dalam kesempatan itu, Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, juga menyampaikan pesan yang sama. Samuel meminta Richard berkata jujur.
"Apa yang kamu lihat, apa yang kamu rasakan pada saat kejadian, saya mohon di persidangan selanjutnya, di depan hakim yang mulia, kamu jujur," ucap Samuel.
Tak hanya Rosti dan Samuel, beberapa anggota keluarga Yosua yang lain juga hadir sebagai saksi persidangan. Mereka pun menyampaikan pesan serupa ke Bharada E.
Suasana ruang sidang menjadi haru karena tak hanya pihak keluarga Yosua yang menangis, namun, Richard pun tak kuasa menahan air matanya.
Richard tertunduk sambil berulang kali menyeka air mata. Kuasa hukum Richard, Ronny Talapessy yang duduk di samping Richard, berusaha menguatkan kliennya dengan mengusap-usap punggung mantan ajudan Ferdy Sambo itu.
Richard pun berjanji bakal memberikan keterangan jujur di persidangan soal peristiwa penembakan Yosua di rumah Sambo.
"Saya akan berkata jujur, saya akan membela untuk terakhir kalinya dan membela abang saya, Bang Yos (Yosua), terakhir kali," tuturnya.