Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Undang Presiden FIFA Gianni Infantino ke KTT G20

Kompas.com - 28/10/2022, 14:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengatakan, Presiden Joko Widodo mengundang Presiden federasi sepak bola internasional (FIFA) Gianni Infantino untuk hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November mendatang.

Menurut Faldo, kemungkinan besar Gianni akan menghadiri undangan tersebut.

"Presiden Jokowi mengundang Presiden FIFA ke KTT G20. Sejauh ini, kemungkinan besar beliau (Presiden FIFA) akan hadir," ujar Faldo dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (28/10/2022).

"Tentu, akan banyak diskusi soal sepak bola kita. Ini merupakan sebuah bukti bahwa pemerintah menghormati keberadaan FIFA, sekaligus ikut dengan statuta yang berlaku," lanjutnya.

Adapun KTT G20 akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022.

Baca juga: Stafsus Mensesneg: Presiden Jokowi Tak Pernah Sampaikan Harapan agar Iwan Bule Terus Pimpin PSSI

Presiden Jokowi dan Gianni Infantino sebelumnya sudah bertemu di Istana Merdeka pada 18 Oktober.

Saat itu keduanya membahas soal transformasi sepak bola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan.

Masih ada kaitannya dengan FIFA dan transformasi sepak bola tersebut, Faldo pun menjelaskan soal pertemuan antara Mensesneg Pratikno dengan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Muchamad Iriawan.

Baca juga: Alasan Iwan Bule Mangkir Pemeriksaan Lanjutan Tragedi Kanjuruhan, Sibuk Hadiri Agenda PSSI dan FIFA

Dia menuturkan, baik Presiden Joko Widodo maupun Mensesneg Pratikno tidak pernah menyampaikan harapan agar Iriawan terus memimpin PSSI.

"Kami ingin menanggapi pemberitaan setelah pertemuan Mensesneg Pratikno dan Ketua PSSI Muchamad Iriawan. Kabar dari hasil pertemuan tersebut memunculkan berbagai pertanyaan dari pegiat sepak bola Tanah Air," ujar Faldo.

"Presiden Jokowi dan Mensesneg Pratikno tidak pernah menyampaikan harapan agar Bapak Iriawan terus duduk sebagai Ketua PSSI. Kepemimpinan federasi semuanya harus mengikuti statuta FIFA dan mekanisme keorganisasian," lanjutnya.

Faldo menuturkan, pemerintah tidak pernah intervensi dan ikut campur. Namun, Pemerintah mengikuti ketentuan yang ada.

"Jadi, klaim pemerintah berpihak dan mendukung, untuk menjadikan seseorang Ketua PSSI atau melanjutkan jabatan Ketua PSSI tidak benar," tegas Faldo.

Baca juga: Komnas HAM Minta Keterangan FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan

Menurutnya, dengan atau tanpa kejadian Kanjuruhan, transformasi sepak bola Indonesia memang menjadi tanggung jawab semua pihak, terutama bagi PSSI sebagai pemangku kepentingan utama.

"Soal kasus hukum, harus dituntaskan dengan seadil-adilnya, semua yang bersalah harus dihukum, tanpa pandang bulu," kata Faldo.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id pada Rabu (26/10/2022) dari informasi yang ditelusuri Kompas, Ketua PSSI Muchamad Iriawan dipanggil oleh Mensesneg Pratikno ke Istana Kepresidenan.

Berdasarkan penelusuran Kompas, Iriawan dipanggil Pratikno karena Presiden Jokowi menginginkan Irawan terus memimpin PSSI meski banyak permintaan dirinya mengundurkan diri setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com