Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Minta Keterangan FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 24/10/2022, 15:46 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan meminta keterangan organisasi sepak bola dunia atau FIFA terkait tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan.

Komisioner Komnas HAM bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara mengatakan, permintaan keterangan yang akan dilakukan Komnas HAM terkait komitmen FIFA dalam melindungi HAM.

"Kami akan mengirimkan surat permintaan (keterangan) resmi kepada FIFA yang pada pokoknya meminta keterangan terkait komitmen FIFA terhadap HAM," ujar Beka dalam keterangan tertulis, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Komnas HAM: Rekam Medis Bisa Ungkap yang Sebenarnya Terjadi

Beka mengatakan, FIFA memiliki komitmen terhadap HAM sesuai dengan artikel tiga dalam statuta FIFA yang dikeluarkan pada 2017.

Sebab itu, kata Beka, FIFA diminta keterangan apakah komitmen itu masih berlaku atau tidak dalam tragedi Kanjuruhan.

Karena hal tersebut dinilai melekat sebagai bentuk pengawasan FIFA terhadap PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) yang merupakan penanggung jawab tertinggi sepak bola di Indonesia.

"Karena ini (permintaan keterangan terhadap) bagaimana pengawasan FIFA terhadap PSSI sebagai anggota FIFA dan juga akses remedi pemulihan terhadap mereka yang menjadi korban," tutur Beka.

Baca juga: Komnas HAM Sayangkan Tak Ada Adegan Tembakan Gas Air Mata dalam Rekonstruksi Kanjuruhan

Permintaan keterangan terhadap FIFA juga berkaitan dengan mekanisme dan sanksi yang diterapkan jika anggota FIFA seperti PSSI melanggar HAM.

"Jadi kalau ada pelanggaran seperti apa, mekanisme dari saksi seperti apa," ujar  Beka.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang digelar malam hari pada Sabtu (1/10/2022) menelan banyak korban jiwa dan korban luka.

Hingga Senin (24/10/2022), tercatat 135 orang meninggal dunia. Sementara, ratusan korban lainnya luka ringan hingga berat.

Banyaknya korban yang jatuh diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribune.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com