JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan loyalitas pemilih PDI-P dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menurun.
Survei yang berlangsung 24 September-7 Oktober itu menunjukkan loyalitas responden pemilih PDI-P berada di angka 65,3 persen.
“Angka ini menurun 3 persen dibandingkan survei Juni 2022. Bahkan, (menurun) 6 persen dibandingkan survei periode Januari 2022,” kata peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, dikutip dari Harian Kompas, Selasa (25/10/2022).
Sementara loyalitas pemilih PKS ada di angka 65,2 persen. Presentase itu turun 8 persen ketimbang survei Juni 2022, dan turun hingga 10 persen ketimbang hasil survei Januari 2022.
Baca juga: Ganjar Akui Sudah Dipanggil Bidang Kehormatan PDI-P Tiga Kali
Yohan menjelaskan, loyalitas pemilih dipengaruhi oleh hubungan yang timbal balik.
Keputusan memberi dukungan tuda akan tercapai jika pemilih tak loyal pada partai politiknya.
“Hal yang sama juga terjadi, pemilih tidak akan memberikan pilihannya jika mereka menilai partai politik tidak loyal, serta tidak konsisten terhadap janji, dan harapan yang diberikan,” ujarnya.
Namun, Yohan mengungkapkan, penurunan loyalitas pemilih terjadi pada 9 partai politik (parpol) yang menduduki kursi Parlemen.
Turunnya loyalitas pemilih bakal berdampak pada rata-rata tingkat pergeseran atau volatilitas pilihan parpol.
Baca juga: Litbang Kompas”: Pemilih Anies Didominasi Pemilih Partai Demokrat dan PKS
Litbang Kompas mencatat rata-rata volatilitas 9 parpol Parlemen berada di angka 35,9 persen.
“Artinya, ada potensi sepertiga lebih pemilih partai politik akan bergeser pilihan politiknya ke partai politik lain di pemilu nanti,” katanya.
Untuk diketahui, jajak pendapat dilakukan dengan metode wawancara pada 1.200 responden di 34 provinsi.
Para responden dipilih secara acak melalui metode sistematis bertingkat.
Metode ini memiliki tingkat kepercayaan publik mencapai 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.
Baca juga: Buntut Panjang Pengakuan Ganjar soal Siap Jadi Capres: Dipanggil PDI-P hingga Megawati Angkat Bicara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.