Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Pelanggaran di Sepakbola Indonesia Terus Terjadi, tapi PSSI Tidak Mengambil Langkah

Kompas.com - 24/10/2022, 18:35 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan pelanggaran regulasi di dunia sepakbola Indonesia terus-menerus terjadi dan diketahui oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Meskipun demikian, PSSI dinilai tidak pernah mengambil langkah pencegahan agar peristiwa tersebut tidak terulang hingga tragedi Kanjuruhan terjadi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Komisioner Komnas HAM bidang Penyelidikan M Choirul Anam.

Baca juga: Komnas HAM Surati FIFA soal Tragedi Kanjuruhan, Tanyakan 5 Poin Penting

"Peristiwa serupa termasuk penggunaan gas air mata termasuk juga pelanggaran regulasi FIFA dan PSSI itu berlangsung terus-menerus," ujar Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Senin (24/10/2022).

"Problemnya adalah dalam temuan kami memang pelanggaran ini diketahui oleh PSSI sebagai salah satu organsiasi di bawah FIFA, tapi tidak mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran tersebut sampai terjadilah problem Kanjuruhan itu," sambung dia.

Itulah sebabnya, kata Anam, Komnas HAM akan meminta keterangan FIFA terkait mekanisme sanksi apabila PSSI sebagai anggotanya yang sengaja melanggar regulasi yang ada.

Baca juga: Komnas HAM Berencana Bawa Kasus Tragedi Kanjuruhan ke Dewan HAM PBB

Selain itu, FIFA juga akan dimintai keterangan terkait dengan komitmen menegakkan hak asasi manusia di dunia persepakbolaan.

"Pada pokoknya yang penting dalam proses ini yang diceritakan oleh pak Beka, adalah keterangan atau penjelasan yang harus diberikan FIFA terkait peristiwa (Kanjuruhan) ini," ucap Anam.

Di tempat yang sama, Komisioner Komnas HAM bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara mengatakan, akan meminta keterangan FIFA terkait komitmen mereka dalam melindungi HAM.

"Kami akan mengirimkan surat permintaan (keterangan) resmi kepada FIFA yang pada pokoknya meminta keterangan terkait komitmen FIFA terhadap HAM," ujar Beka.

Baca juga: Komnas HAM Berikan Batas Waktu FIFA sampai Jumat untuk Dimintai Keterangan Terkait Tragedi Kanjuruhan

Beka mengatakan, FIFA memiliki komitmen terhadap HAM sesuai dengan artikel ketiga dalam statuta FIFA yang dikeluarkan pada 2017.

Sebab itu, kata Beka, FIFA akan dimintai keterangan apakah komitmen itu masih berlaku atau tidak dalam tragedi Kanjuruhan. Karena hal tersebut dinilai melekat sebagai bentuk pengawasan FIFA terhadap PSSI yang merupakan penanggung jawab tertinggi sepak bola di Indonesia.

"Karena ini (permintaan keterangan terhadap) bagaimana pengawasan FIFA terhadap PSSI sebagai anggota FIFA dan juga akses remedi pemulihan terhadap mereka yang menjadi korban," tutur Beka.

Baca juga: Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Komnas HAM: Rekam Medis Bisa Ungkap yang Sebenarnya Terjadi

Sebagaimana diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang digelar malam hari pada Sabtu (1/10/2022) menelan banyak korban jiwa dan korban luka.

Hingga Senin (24/10/2022), tercatat 135 orang meninggal dunia. Sementara, ratusan korban lainnya luka ringan hingga berat.

Banyaknya korban yang jatuh diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribune.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com