Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika PDI-P Kini: Ganjar Nyatakan Siap Maju Capres, Dewan Kolonel Puan Dapat Teguran

Kompas.com - 24/10/2022, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbicangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan toh," ucap dia.

Dewan Kolonel ditegur

Lain Puan, lain Ganjar. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P belum lama ini melayangkan surat teguran terakhir ke beberapa anggotanya yang membentuk Dewan Kolonel untuk mendukung Puan sebagai capres.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengatakan, surat teguran itu dilayangkan sejak 5 Oktober 2022.

"Ya, kita memberi teguran keras dan terakhir ya kepada beberapa anggota, saya tidak ingat persis ya berapa, nanti dicek lagi di surat sekretariat," kata Komarudin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: PDI-P Bakal Panggil Ganjar, Klarifikasi soal Pernyataan Siap Maju Capres

Komarudin menjelaskan, teguran diberikan partainya secara berjenjang. Jika teguran pertama tak dipatuhi, maka dilayangkan teguran keras, lalu teguran terakhir.

Apabila teguran terakhir itu tak juga dipatuhi, bukan tidak mungkin DPP PDI-P menjatuhkan sanksi berupa pemecatan.

"Dan teguran itu berjenjang. Jadi, kalau berulang-ulang ya diberi teguran keras, teguran keras terakhir. Kalau diulang lagi, ya teguran lebih keras, ya pemecatan," ujarnya.

Namun demikian, kata Komarudin, perihal pemecatan menjadi kewenangan Megawati sebagai pimpinan tertinggi partai.

"Prosedurnya kita rekomendasikan. Bidang kehormatan merekomendasikan kepada ibu ketua umum. Lalu, ibu ketua umum menandatangani pemecatan kalau sudah menyangkut pemecatan dan keanggotaan," katanya.

Ganjar naik daun?

Teguran PDI-P untuk Dewan Kolonel ini disambut baik oleh relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania. Ketua GP Mania yang juga pendiri Dewan Kopral, Immanuel Ebenezer menilai, ini menandakan bahwa perjuangan para relawan mendukung pencapresan Ganjar direspons positif oleh PDI-P.

Adapun Dewan Kopral merupakan forum yang dibentuk relawan untuk menandingi Dewan Kolonel, mendukung Ganjar sebagai calon presiden.

“Artinya, kita Dewan Kopral memenangkan sebuah momentum politik, dan moral. Karena yang ditegur Dewan Kolonel, kita tidak,” kata Noel, sapaan akrab Immanuel, kepada Kompas.com, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: Ganjar Diprediksi Tak Akan Jadi Capres Partai Lain karena Utang Budi Besar ke Puan

Tak hanya itu, para relawan juga optimistis akan dukungan PDI-P lantaran pernyataan Ganjar soal siap maju capres tak mendapat kritik dari internal partai.

PDI-P sejauh ini memang tak memberikan teguran ke Ganjar terkait pernyataannya. Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan Ganjar masih dalam batas wajar.

Sebab, meski mengaku siap maju sebagai capres, Ganjar juga mengatakan bahwa penting untuk mengikuti mekanisme partai terkait pencapresan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com