JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara menilai, banyak tokoh di internal partai politik (parpol) yang memiliki kemampuan untuk memimpin negeri ini.
Hal itulah yang kemudian membuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lebih memprioritaskan tokoh partai politik untuk diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Maksud saya begini. Kan UUD kita mengatakan bahwa yang mengusung presiden, partai politik. Sehingga pikiran kita di internal parpol banyak tokoh-tokoh yang punya kapasitas kompetensi untuk membangun bangsa ini," kata Amir ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Baca juga: [HOAKS] Partai Golkar Usung Anies Baswedan sebagai Capres
Sejauh ini, ia mengatakan, KIB akan melihat terlebih dulu siapa kader dari internal parpol koalisi, yang patut diusung sebagai capres.
Namun di sisi lain, KIB tak menutup kemungkinan untuk mengusung tokoh atau figur capres di luar koalisi. Hanya saja, figur yang dimaksud berasal dari partai politik.
"Tidak juga harus orang internal KIB. Tapi kita ingin orang partai," tegasnya.
Sebelumnya, Amir Uskara memberikan sinyal bahwa KIB tidak mengambil figur capres dari luar partai politik.
Hal itu dikatakannya sebagai konsep awal bagaimana KIB bisa terbentuk.
Baca juga: Siap Disanksi DPP PDI-P Usai Dukung Ganjar Maju Capres, FX Rudy: sebagai Poitisi Harus Siap 3B
Mulanya, Amir menyinggung Pasal 6A UUD 1945 bahwa pengusungan capres maupun calon wakil presiden (cawapres) diajukan oleh partai politik atau gabungannya.
"Artinya, partai politik itu yang menentukan siapa yang akan diajukan sebagai calon presiden," kata Amir dalam acara Konsolidasi Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis.
Kemudian, pasal tersebut ditafsirkannya bahwa pengusungan capres cawapres ditentukan oleh partai politik.
Dengan demikian, lanjut Amir, akan menjadi pertanyaan jika figur capres diambil dari tokoh bukan kader parpol.
Baca juga: Ganjar Siap Maju Capres, Nasdem Sementara Ini Tetap Anies
"Kalau saya ingin pertegas lagi, masa kita harus ambil orang di luar partai politik. Itu sebenarnya yang menjadi konsep awal kita bergabung dalam KIB," terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.