Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkiifli Hasan: Banyak yang Tanya Bagaimana KIB Bertahan, Capresnya Saja Beda-beda

Kompas.com - 21/10/2022, 06:11 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengakui, banyak pihak yang mempertanyakan keberlanjutan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Pasalnya, setiap partai politik anggotanya punya bakal calon presiden (capres) masing-masing.

"Banyak yang tanya, itu bagaimana KIB mau bertahan sampai selesai, capresnya saja beda-beda," kata Zulkifli dalam acara Konsolidasi Nasional Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Menurut pria yang karib disapa Zulhas itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto layak menjadi calon presiden karena Golkar adalah partai kedua terbesar di Indonesia.

Baca juga: Sudah Ada Deklarasi Capres, Zulkifli Hasan: Presiden Masih Sisa 2 Tahun Ini

Namun, Zulkifli Hasan mengatakan, dirinya sebagai ketua umum PAN dan Plt Ketua Umun Partai Persatuan Pembangunan Mardiono juga layak untuk maju sebagai capres maupun calon wakil presiden (cawapres).

"Ketum PAN, ya layak juga, PPP sama pak, dan seluruh kader partai itu pasti ketua umumnya ingin jadi capres atau cawapres. Ya kalau enggak, partai buat apa," ujar Zulhas.

Zulkifli Hasan mengungkapkan, pada waktunya, partai-partai anggota KIB akan membahas sosok capres yang akan diusung.

Ia menyebutkan, capres akan ditentukan menjelang pendaftaran karena KIB masih menghormati pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masa jabatannya tersisa dua tahun.

"Nanti sejalan dengan waktu, konsep kita matangkan, ada keinginan, ada realita, itulah diperlukan kedewasaan. Kita dan Golkar sangat dewasa soal itu," kata Zulkifli Hasan.

Baca juga: Tegaskan KIB Tak Akan Bubar, PPP Duga Ada Pihak Luar yang Tak Senang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Laporan Fiktif dan Manipulasi LPJ Masih Jadi Modus Korupsi Dana Pendidikan

Nasional
Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Dana Bantuan dan Pengadaan Sarana-Prasarana Pendidikan Masih Jadi Target Korupsi

Nasional
Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

Nasional
Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Disambangi Bima Arya, Golkar Tetap Condong ke Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar

Nasional
Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com