JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai, munculnya nama calon presiden (capres) sejak jauh-jauh hari sebelum pendaftaran dapat menimbulkan kegaduhan.
Menurut pria yang karib disapa Zulhas ini, kemunculan nama capres beberapa waktu terakhir bakal merepotkan karena masih ada presiden yang menjabat untuk dua tahun mendatang.
"Masih dua tahun tetapi sudah ada capres yang saling bersaing, apalagi sudah deklarasi. Presiden sisa dua tahun ini jadi repot kita, apalagi kalau satu koalisi, tentu gesekan-gesekan mestilah ada," kata Zulhas di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Zulkifli Hasan juga mengaku heran mengapa sudah ada pihak-pihak yang mendeklarasikan capres ketika masih ada presiden petahana yang punya sisa jabatan dua tahun.
Baca juga: Hasto: Siapapun Sebut Nama Capres-Cawapres PDI-P Sebelum Ditetapkan Megawati Akan Diberi Sanksi
Ia berpandangan, masalah serupa juga bakal muncul pada Februari 2024 mendatang ketika sudah ada presiden terpilih tetapi presiden petahana baru lengser pada Oktober 2024 atau 8 bulan kemudian.
"Sebetulnya cukup sekali, ini sekarang terjadi bisa dua kali kalau sekarang sudah diumumkan, tentu akan ada gesekan-gesekan," ujar Zulkifli Hasan.
Oleh karena itu, ia menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari PAN, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak mau terburu-buru menentukan nama capres yang akan diusung.
"KIB itu bahas soal presiden itu chapter terakhir kata Ketua Umum Pak Airlangga, chapter-nya terakhir. Kita harapkan kalau terakhir kan nanti, nanti, kan masih ada inkumbennya. Kita rumuskan dulu konsep pikir kita seperti apa," kata Zulhas.
Baca juga: Golkar Undang PAN dan PPP Bahas Visi Misi KIB Malam Ini, Singgung soal Capres?
Ia juga mengatakan, KIB bakal mengedepankan gagasan dalam bertarung di pemilihan presiden (Pilpres) 2024, tanpa mengangkat isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat.
"Ayo kita bertengkar, tapi bertengkar pikiran, jangan bertengkarnya kadrun lagi. Cebong, kadrun, kampret, kan repot kita," kata Zulkifli Hasan.
Seperti diketahui, hingga kini ada dua partai politik yang telah mendeklarasikan capres yang akan mereka usung untum Pemilihan Presiden 2024.
Partai Gerindra telah mendeklarasikan Ketua Umum Prabowo Subianto. Sedangkan Partai Nasdem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.
Baca juga: Pernyataan Ganjar Siap Jadi Capres Dianggap Respons atas Deklarasi Anies Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.