Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Ulur Nasdem-Demokrat-PKS soal Cawapres Pendamping Anies

Kompas.com - 19/10/2022, 15:31 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat nampaknya terganjal pemilihan calon wakil presiden (cawapres).

Kabar itu pertama kali disampaikan Juru Bicara PKS M Kholid pada Kompas.com, 22 September 2022.

Kala itu, Kholid menyampaikan pekerjaan rumah ketiga partai politik (parpol) adalah pencarian figur cawapres.

Sementara itu, soal kandidat capres ketiganya hampir pasti setuju dengan Anies Baswedan, yang akhirnya telah dideklarasikan oleh Partai Nasdem pada 3 Oktober 2022.

Baca juga: Nasdem: Masih Ada Waktu Bentuk Koalisi dan Cari Cawapres Anies

Terbaru, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menginginkan figur cawapres tidak berasal dari internal partai koalisi.

Alasannya, menghindari tumpang tindih keuntungan antar parpol koalisi.

"Kalau kemudian, tiga partai, calon wapres satu. Umpamanya partai A, partai B bagaimana? Enggak dapat apa-apa kan?" ujarnya.

Demokrat ajukan AHY

Berulang kali Partai Demokrat nampak ingin memasangkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi Anies Baswedan.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra berulang kali menyampaikan Anies-AHY adalah pasangan serasi.

Sebab, keduanya dianggap merepresentasikan perubahan dan perbaikan, semangat yang diusung Partai Demokrat untuk menghadapi Pemilu 2024.

Baca juga: Anies Bertemu SBY, JK hingga Paloh, Waketum Nasdem: Pasti Bicara Politik

Dalam lawatan Anies ke Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, pada 7 Oktober 2022, AHY menegaskan bahwa kader dan mesin Partai Demokrat siap mendukung pemenangan Anies.

“Mas AHY tadi (mengatakan) di bawah adalah para kader, dan pengurus Partai Demokrat dari akar rumput yang mendengar Mas Anies datang, dan ingin menyambut bersama,” kata Herzaky.

“Nah, sekarang bertemu pimpinan. Ini adalah petarung-petarungnya AHY dan sekarang menjadi petarungnya Anies,” ujarnya lagi.

Herzaky lantas menyarankan Anies untuk memilih cawapres yang memiliki kekuatan dalam pembentukan dan stabilitas koalisi.

"Tentu cawapresnya harus bisa membantu pembentukan koalisi dan mewujudkan stabilitas dalam koalisi. Kalau tidak punya power dalam pembentukan dan stabilitas koalisi, beratlah," katanya kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Nasdem Ingin Cawapres Anies dari Luar Koalisi, PKS Usulkan Ahmad Heryawan

Halaman:


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com