JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, publik tidak perlu ragu dengan keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurutnya, dasar hukum maupun proses persetujuan pembangunan proyek ibu kota baru tersebut sangat kuat.
"Bapak, Ibu tidak perlu ragu dan bimbang karena payung hukumnya sudah jelas, yaitu UU Nomor 3 Tahun 2022 dan itu ini juga harus tahu itu telah disetujui 93 persen dari fraksi di DPR loh," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara IKN yang digelar di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).
"Kurang apa lagi? Kalau masih ada yang belum yakin jadi kurang apa lagi? Tidak perlu lagi untuk dipertanyakan," katanya.
Baca juga: Saat Jokowi Berjongkok untuk Difoto Bareng Wartawan Istana...
Presiden Jokowi menuturkan, IKN merupakan masa depan Indonesia.
Kepindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara, menurutnya, bukan sekadar memindahkan gedung kementerian maupun Istana Kepresidenan.
"Bukan juga memindahkan gedung Istana Wakil Presiden, bukan fisik yang kita pindahkan, tetapi yang kita ingin bangun adalah budaya kerja baru mindset baru, dan IKN mindset ekonomi baru," kata Jokowi.
"Indonesia sebagai negara besar harus berani melangkah punya agenda besar, ini demi kemajuan negara. Jika kita tidak berani transformasi dari sekarang sampai kapanpun kita akan sulit jadi negara maju dan untuk keberlanjutan IKN Nusantara," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Jokowi menekankan, pemerintah ingin membangun Indonesia-sentris dan bukan Jawa-sentris.
Baca juga: Jokowi: Kesepakatan dengan FIFA Kita Jadikan Momentum Perbaikan Sepak Bola Indonesia
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya Jawa tetapi 17.000 pulau dari Sabang sampai Merauke.
Namun, saat ini 58 persen dari PDB Ekonomi memang terpusat di Jawa.
Selain itu, populasi penduduk sebanyak 56 persen atau 149 juta bermukim di Jawa.
"Betapa Jawa ini terbebani oleh jumlah yang sangat besar itu. Oleh sebab itu, butuh keadilan ekonomi, pemerataan pembangunan, ini yang ingin kita hadirkan dengan membangun Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi.
"Nusantara adalah kota pintar masa depan, yang berbasis hutan dan alam dan belum ada di dunia. Tolong dicarikan karena belum ada, ini yang membedakan," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Bela Jokowi soal Gugatan Ijazah Palsu, Teman SMA: Saya Siap Dapat Teguran
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.