Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jokowi Kumpulkan Pejabat Mabes Polri, Kapolda, hingga Kapolres di Istana...

Kompas.com - 15/10/2022, 06:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan tak biasa tersaji di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin, Jumat (14/10/2022), ketika Presiden Joko Widodo memanggil pejabat Markas Besar Polri, kapolda, dan kapolres se-Indonesia.

Tanpa membawa tongkat komando dan penutup kepala, ratusan perwira polisi berseragam cokelat menyesaki Istana Negara guna mendengarkan pengarahan yang disampaikan oleh Jokowi.

Baca juga: Saat Jokowi Merasa Tak Nyaman dengan Gaya Pengamanan Teddy Minahasa

Saat menyampaikan laporan di awal acara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui bahwa tingkat keperayaan publik terhadap Polri turun akibat berbagai dinamika belakangan ini.

"Kami menyadari bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini Polri mengalami penurunan tingkat kepercayaan publik akibat kejadian-kejadian menonjol yang berdampak negatif dan menjadi perhatian publik," kata Sigit.

Para Kapolda dan Kapolres seluruh Indonesia saat antre memasuki Istana Negara untuk mengikuti pengarahan dari Presiden Joko Widodo. Para Kapolda dan Kapolres tersebut tampak tak memakai topi dan tongkat komando serta hanya membawa catatan.Kompas.com/ Dian Erika Para Kapolda dan Kapolres seluruh Indonesia saat antre memasuki Istana Negara untuk mengikuti pengarahan dari Presiden Joko Widodo. Para Kapolda dan Kapolres tersebut tampak tak memakai topi dan tongkat komando serta hanya membawa catatan.

Merespons situasi tersebut, kata Sigit, pihaknya terus berupaya melakukan evaluasi dan mengungkap rangkaian peristiwa ini sebagaimana arahan presiden.

Sigit mengeklaim, Polri siap mengerahkan segala upaya untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi yang ia pimpin.

Baca juga: Jokowi Minta Polri Bantu Tangani Inflasi dan Kawal Pembangunan

Langkah ini sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab Polri untuk mewujudkan harapan masyarakat terhadap penegakan hukum yang adil.

"Menjaga marwah Polri melalui program transformasi menuju Polri yang presisi untuk melaksanakan tugas pokok Polri, menjaga keamanan, ketertiban masyarakat, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum," ujar Sigit.

Setelah Sigit menyampaikan sambutan, giliran Jokowi yang menyampaikan arahan kepada jajaran pejabat Korps Bhayangkara secara tertutup.

Presiden Joko Widodo duduk bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat pengarahan di Istana Negara, Jumat (14/10/2022).dok.Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo duduk bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat pengarahan di Istana Negara, Jumat (14/10/2022).

Pesan Jokowi

Dalam keterangan pers seusai pengarahan, Sigit mengungkapkan, Jokowi berpesan agar Polri harus solid dalam melaksanakan tugas sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.

"Responsif terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, respons cepat dan kita memiliki sense of crisis dalam situasi sulit sehingga kita bisa melakukan upaya-upaya kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) dan penegakan hukum seperti yang diharapkan masyarakat," kata Sigit.

Baca juga: Jokowi Minta Anggota Polri Responsif dan Punya Sense of Crisis

Sigit menyebutkan, Polri juga sepakat untuk menghentikan praktik-praktik yang bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap Polri, salah satunya bergaya hidup mewah.

Sigit mengatakan, dia akan menindak tegas para polisi yang melanggar aturan dan berdampak terhadap menurunnya tingkat kepercayaan publik kepada Polri.

"Terhadap hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik, terkait dengan gaya hidup, hal-hal yang bersifat pelanggaran tentunya ini menjadi arahan dari Bapak Presiden untuk kami tindaklanjuti dan kami akan melakukan langkah tindakan tegas," kata Sigit.

Suasana pengarahan oleh Presiden Joko Widodo yang diikuti para pejabat Polri di Istana Negara pada Jumat (14/10/2022).dok.Sekretariat Presiden Suasana pengarahan oleh Presiden Joko Widodo yang diikuti para pejabat Polri di Istana Negara pada Jumat (14/10/2022).

Ia juga berjanji akan menindak tegas berbagai kejahatan yang mengganggu dan meresahkan masyarakat, termasuk dengan memberantas judi online dan narkoba.

Sigit melanjutkan, Polri juga akan mengawal kerja pemerintah dalam menghadapi situasi global yang diliputi krisis agar harga-harga tetap terkendali dan pembangunan bisa berjalan.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Polri Cegah Polarisasi Menjelang Tahun Politik

Ia melanjutkan, Korps Bhayangkara juga diminta menjaga soliditasnya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga stabilitas keamanan khususnya menjelang Pemilihan Umum 2024.

Sigit menegaskan, Polri akan menindak tegas perbuatan yang menyebabkan perpecahan maupun polarisasi di tengah masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com