Seseorang disebut sebagai capres jika sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ditetapkan sebagai peserta pemilu. Dengan demikian, imbuh Adi, peluang perubahan kandidat maupun koalisi masih terbuka lebar.
"Jadi Prabowo, Anies, dan lain-lain itu adalah sosok yang dinilai punya potensi maju, minimal sudah ada partai yang siap mengusung mereka," katanya kepada Kompas.com, Kamis (6/10/2022).
Jika kelak Prabowo benar-benar berhadapan dengan Anies di pilpres, menurut Adi, peluang kemenangannya saat ini terbuka sama besarnya dengan kemungkinan kekalahannya.
Dilihat dari elektabilitas para tokoh saat ini, Prabowo lebih berpotensi unggul. Sebab, menurut survei berbagai lembaga, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu melampaui Anies.
Namun, menurut Adi, perolehan suara keduanya ke depan sangat ditentukan oleh cawapres yang akan mereka gandeng.
Kalau cawapres Prabowo kuat dan populer, semakin tipis peluang kemenangan Anies. Sebaliknya, jika Anies menggandeng cawapres yang kuat, maka Prabowo bisa saja kalah.
"Cawapres itu adalah kunci kalau saya lihat untuk 2024, karena nama-nama yang hendak maju (sebagai capres) ini belum sampai angka psikologis untuk mengamankan kemenangan dalam pilpres," ujarnya.
Baca juga: PDI-P Singgung Soal Biru: Dulu Dirobek karena Bendera Belanda, Sekarang Jadikan Anies Capres
Di sisi lainnya, kata Adi, Prabowo mungkin unggul karena berpotensi mengantongi dukungan dari Jokowi. Presiden diprediksi memberikan dukungannya buat Prabowo alih-alih untuk Anies yang notabene datang dari kalangan oposisi.
Apalagi, setelah Pilpres 2019 Gerindra merapat ke pemerintahan dan Prabowo dipercaya sebagai Menteri Pertahanan hingga kini.
"Itu satu variabel dominan yang menurut saya akan membuat kekuatan Prabowo relatif berlipat," ujar Adi.
Kendati pun Prabowo sudah berulang kali gagal di pilpres, menurut Adi, publik tak akan banyak mempersoalkan "wajah lama".
Justru, besarnya elektabilitasnya hingga saat ini memperlihatkan bahwa mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu tetap mendapat tempat di hati pemilih meski berkali-kali tumbang.
Oleh karenanya, Adi menilai, Prabowo punya peluang besar untuk menang jika berhadapan dengan Anies pada pilpres mendatang.
"Yang perlu diantisipasi Pak Prabowo ke depan jika ada yang mulai bosan, itu perlu diantisipasi. Makanya Pak Prabowo perlu melakukan manuver politik yang membuat Pak Prabowo ini dipandang sebagai sosok yang sangat layak dipilih meskipun sering kalah tanding," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.