Situasi berubah tatkala Pemilu 2014 PDI-P justru mengusung Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pasangan capres dan cawapres.
Gerindra saat itu geram. Sebabnya, pada 2009 Prabowo dan Megawati pernah menandatangani perjanjian Batu Tulis yang salah satu poinnya mengatakan bahwa Mega bakal mendukung Prabowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Soal ini, politisi PDI-P Pramono Anung sempat menjelaskan bahwa perjanjian tersebut batal lantaran Megawati-Prabowo gagal memenangkan Pilpres 2009.
"Di sana kan memang ada butir-butir (perjanjian), tapi Mega-Prabowo tidak presiden, jadi tidak berlaku," kata Pramono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 17 Maret 2014.
Akhirnya, Prabowo yang menggandeng Hatta Rajasa berhadap-hadapan dengan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014. Pertarungan itu dimenangkan oleh Jokowi-Kalla.
Baca juga: Gerindra Legawa bila Anies Berpaling ke Parpol Lain pada Pilpres 2024
Merasa kecewa, Gerindra memilih jadi oposisi pemerintah pascapilpres. Hubungan Gerindra dan PDI-P pun renggang selama bertahun-tahun.
Puncaknya, pada Pemilu 2019, Prabowo kembali berhadapan dengan Jokowi. Kala itu, Prabowo menggandeng Sandiaga Uno, sedangkan Jokowi berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Namun, lagi-lagi Prabowo gigit jari. Ambisinya menguasai pemerintahan gagal untuk yang ketiga kali.
Meski begitu, secara mengejutkan, setelah pilpres Gerindra justru merapat ke pemerintah. Prabowo bahkan diberi kursi Menteri Pertahanan yang ia jabat hingga hari ini.
Tak menyerah, Prabowo kini berancang-ancang kembali ke panggung Pilpres 2024. Kendati telah mendeklarasikan diri, namun, Menteri Pertahanan itu belum punya cawapres.
Hanya saja, sejauh ini Gerindra telah menyepakati koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Anies Baswedan digadang-gadang menjadi lawan Prabowo. Sejauh ini, memang baru dua nama itu yang dideklarasikan bakal maju sebagai capres.
Anies diumumkan sebagai capres Partai Nasdem pada Senin (3/10/2022). Oleh Nasdem, Gubernur DKI Jakarta tersebut dibebaskan untuk memilih cawapresnya sendiri.
Pinangan Nasdem langsung diterima oleh Anies. Namun, Anies belum menentukan sosok yang bakal mendampinginya kelak.
"Intinya adalah semua putra bangsa. Semua yang siap untuk berjalan bersama meninggikan kepentingan republik di atas kepentingan yang lain. Itu yang akan leluasa untuk kita berjalan bersama," katanya.
Baca juga: PDI-P di Antara Koalisi Gerindra dan PKB...