Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Kader Nasdem Keluar Dinilai karena Banyak Pendukung Ahok dan Anti Anies

Kompas.com - 06/10/2022, 18:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai sejumlah kader keluar dari Partai Nasdem karena kecewa partainya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.

Pasalnya, Adi menjelaskan bahwa basis pemilih Nasdem kebanyakan merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Karena selama ini basis pemilih Nasdem memang banyak pendukung Ahok dan anti Anies," ujar Adi kepada Kompas.com, Kamis (6/10/2022).

Namun, Adi mengatakan, kejadian seperti itu sebenarnya hal yang biasa di dunia politik.

Baca juga: Pesan Nasdem untuk Kader yang Keluar karena Anies Dideklarasikan Jadi Capres

Oleh karenanya, menurut Adi, elite Partai Nasdem rileks dalam menanggapi keluarnya para kader tersebut.

"Karena banyak juga yang terlihat mulai dukung Nasdem efek dukung Anies," ujarnya.

Secara umum, Adi melihat bahwa Partai Nasdem masih terlihat solid dalam mendukung Anies Baswedan.

Sebab, Ia memperkirakan jumlah kader Nasdem yang keluar tidak terlalu signifikan.

"Ke depan, pastinya akan sangat dinamis hubungan Jokowi dengan Nasdem. Bahkan, sangat mungkin terjadi friksi," kata Adi.

Baca juga: Sejumlah Kader Keluar Usai Anies Jadi Bakal Capres, DPW Nasdem DIY: Dia Tidak Sesuai Demokrasi

Sementara itu, Adi turut menyoroti keputusan Nasdem yang secara terbuka mengusung Anies menjadi Capres 2024. Sebab, secara mahzab politik, Anies sangat berbeda dengan pemerintah.

Bahkan, kata Adi, selama ini Anies Baswedan selalu dihadap-hadapkan dengan penguasa saat ini.

"Itu artinya, Nasdem terlihat sudah sangat siap dengan konsekuensi yang terjadi ke depan. Termasuk, kemungkinan pecah kongsi dengan Presiden. Semua orang tahu, Anies itu tak masuk kategori selera politik pemerintah saat ini," katanya.

Sejumlah kader Nasdem mundur

Diketahui, langkah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang akan diusung pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menuai beragam reaksi dari sejumlah kadernya.

Pengumuman untuk mendukung Anies menjadi capres disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Kader Balik Kanan Usai Nasdem Dukung Anies Capres, antara Hati Nurani dan Ujian Loyalitas

Namun, ternyata tidak seluruh kader Nasdem sepakat dengan keputusan partai mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Ada yang terang-terangan menyatakan ketidaksetujuan.

Contohnya di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sejumlah kader Partai Nasdem di kota itu menyatakan sikap tidak sejalan dengan keputusan mengusung Anies menjadi capres.

Pernyataan sikap menolak keputusan Nasdem mendukung Anies disampaikan dengan cara keluar dari keanggotaan partai.

"Minggu ini saya akan kirim surat pengunduran diri secara resmi ke partai," jelas Sekretaris Garda Pemuda Nasdem Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kota Semarang, Hanandityo Narendro, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (5/10/2022).

Salah satu penyebab Hanandityo mengundurkan diri karena tak setuju dengan keputusan partai yang mengusung nama Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Menurut saya Anies Baswedan pernah terlibat dalam politik identitas yang menurut saya tak pas," ujarnya.

Baca juga: Nasdem Cepat-cepat Deklarasikan Anies Capres, Gerindra: Mungkin untuk Dapat Efek Ekor Jas

Sementara, Wakil Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Semarang, Shafiqh Pahlevi Lontoh juga mengaku sudah mengundurkan diri secara resmi dari partai

"Saya sudah mengundurkan diri," ujarnya.

Alasannya keluar dari Partai Nasdem karena pemikiran dan hati nuraninya sudah tidak sejalan dengan kebijakan partai.

"Tidak lagi sesuai dengan hati nurani dan lebih baik mengundurkan diri," katanya.

Kader Nasdem lainnya yang menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan partai setelah Anies dideklarasikan menjadi capres adalah Andreas Acui Simanjaya dari Kalimantan Barat dan Niluh Djelantik.

Baca juga: Waketum Klaim Nasdem Semakin Besar Setelah Deklarasi Anies Capres, Puluhan Ribu Orang Masuk Partai Setiap Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com