Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tugas Hakim Konstitusi Saat ini Semakin Berat...

Kompas.com - 05/10/2022, 21:17 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa tugas hakim konstitusi pada saat ini semakin berat.

Sebab, selain menegakkan keadilan konstitusi, hakim juga diharapkan melakukan upaya mitigasi dari dampak berbagai krisis dunia.

"Tugas Bapak, Ibu yang mulia, hakim konstitusi dan juga tugas kita bersama saat ini semakin sulit dan semakin berat," ujar Jokowi saat membuka World Conference on Constitutional Justice ke-5 yang disiarkan secara daring pada Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Catatan Jokowi usai Tinjau Lokasi Kerusuhan yang Menelan Ratusan Korban di Stadion Kanjuruhan

Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Demikian halnya kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Di tengah keadaan itu, dunia dikejutkan dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang turut mengacaukan rantai pasok perdagangan global. Sehingga, krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial tak dapat terhindarkan.

"Saya yakin 119 negara yang hadir dalam konferensi ini harus berjuang menghadapi masalah yang sama. Bagaimana menghadapi krisis pangan, bagaimana krisis energi dan bagaimana menghadapi krisis finansial," tutur Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Hakim Konstitusi Ikut Berperan Tangani Krisis Global

"Kita harus bersama-sama berjuang untuk menghentikan perang dan membangun perdamaian. tetapi kita juga harus bersiap untuk memitigasi dan mengelola krisis dengan sebaik-baiknya," lanjutnya.

Dengan kata lain, Jokowi menegaskan, masing-masing negara pasti mencari titik sinergi antara constitutional justice dan penanganan krisis.

Jokowi pun berharap agar konferensi ini menjadi forum untuk bertukar pikiran dan bertukar pengalaman.

"Saya mengharap adanya langkah bersama lintas negara dalam membangun perdamaian dalam menangani krisis dan sekaligus dalam menegakkan constitutional justice," kata Jokowi.

Baca juga: Dorong Audit Bangunan, Jokowi Harap Semua Stadion Bisa Contoh GBK

"Di tengah menguatnya rivalitas antar negara baik di bidang militer maupun ekonomi, kita harus memperkuat rajutan persahabatan antar bangsa, kita harus mendorong jalinan kerja sama antar negara, kita perbanyak kolaborasi untuk mewujudkan stabilitas perdamaian dan kemakmuran dunia," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com