Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Anies Capres dan Etika Politik Nasdem di Kabinet Jokowi

Kompas.com - 05/10/2022, 05:55 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Nasdem ingin mempertegas komitmennya untuk tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ini sampai akhir masa jabatan," katanya.

Baca juga: Nasdem Bebaskan Anies Pilih Sendiri Cawapres 2024

Paloh mengatakan, tak ada perbedaan apa pun antara partainya dengan pemerintahan Presiden Jokowi.

Meski ada kekurangan di sana-sini, namun, Paloh menyebut, menjadi tugas partai-partai koalisi Jokowi, termasuk Nasdem, untuk selalu mengawal jalannya pemerintahan.

"Kekurangan pasti ada, dan inilah tugas sahabat, tugas partai koalisi yang berada dalam pemerintahan untuk selalu mengawal dengan nawaitu, dengan niat baik, apa yang terbaik, baik untuk pemerintahan, baik untuk bangsa dan negara ini," tuturnya.

Paloh menuturkan, Jokowi bahkan menyambut baik langkah Nasdem. Presiden juga menghargai keputusan Nasdem tersebut.

"Ketika ditanya apakah saya sudah membicarakan, apa tanggapan beliau soal pencalonan Bung Anies, beliau ucapkan, 'ya baik, bagus, saya menghargai itu'. Dan saya pikir ini lebih dari cukup," kata Paloh.

Baca juga: Usung Anies Baswedan Jadi Capres, Surya Paloh Sebut Nasdem Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi

Menurut Paloh, komunikasinya dengan Jokowi masih berlangsung intens. Dia mengaku telah berkawan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu selama 8,5 tahun terakhir.

Paloh bahkan mengeklaim, dirinya menjadi salah satu orang yang paling dekat dengan presiden.

Oleh karenanya meski Nasdem memutuskan mengusung Anies yang identik dengan oposisi pemerintah, Paloh memastikan, komunikasi antara dia dan kepala negara masih terjaga baik.

"Hubungan dengan Pak Jokowi mantaplah," kata Paloh.

Pemerintah tak merespons

Ditanya soal langkah Partai Nasdem, Presiden Jokowi enggan berkomentar. Dia mengatakan, saat ini pemerintah masih berduka akibat tragedi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

"Saya tidak ingin berkomentar karena posisinya masih kita dalam suasana duka," kata Jokowi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Anies Baswedan Jadi Capres Nasdem, Surya Paloh Sebut Hubungannya dengan Jokowi Tetap Baik

Respons yang sama juga ditunjukkan oleh partai penguasa, PDI Perjuangan. Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyebut, saat ini Indonesia masih berduka karena kerusuhan Kanjuruhan.

Puan justru mengimbau seluruh pihak lebih menaruh perhatian pada tragedi tersebut.

"Lebih baik kita fokus dulu untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com