JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebut, hubungannya dengan Presiden Joko Widodo masih sangat baik.
Kendati Nasdem memutuskan akan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden Pemilu 2024, kata Paloh, komunikasinya dengan Jokowi masih tetap terjaga.
"Hubungan dengan Pak Jokowi mantaplah," kata Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).
"Komunikasi personal apakah masih terjaga baik? Ya baguslah," tuturnya.
Baca juga: Surya Paloh Ungkap Respons Jokowi soal Nasdem Usung Anies: Beliau Bilang Bagus
Paloh mengatakan, dirinya sudah berkawan dekat dengan Presiden Jokowi selama 8,5 tahun terakhir. Paloh mengeklaim, dirinya menjadi salah satu orang yang paling dekat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Komunikasi terakhir keduanya berlangsung sekitar 10 hari lalu. Dalam waktu dekat, Paloh dan Jokowi juga akan bertemu kembali.
Kepada Jokowi, Paloh sebelumnya juga sudah mengungkap rencana Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Menurut Paloh, Jokowi menyambut baik dan menghormati langkah Nasdem itu.
"Ketika ditanya apakah saya sudah membicarakan, apa tanggapan beliau soal pencalonan Bung Anies, beliau ucapkan, 'ya baik, bagus, saya menghargai itu'. Dan saya pikir ini lebih dari cukup," ujarnya.
Paloh juga mengatakan, patainya akan tetap mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin hingga selesai masa jabatan pada 2024.
Menurutnya, tak ada perbedaan apa pun antara Nasdem dengan pemerintahan Presiden Jokowi.
Meski ada kekurangan di sana-sini, namun, Paloh menyebut, menjadi tugas partai-partai koalisi Jokowi untuk selalu mengawal jalannya pemerintahan.
"Kekurangan pasti ada, dan inilah tugas sahabat, tugas partai koalisi yang berada dalam pemerintahan untuk selalu mengawal dengan nawaitu, dengan niat baik, apa yang terbaik, baik untuk pemerintahan, baik untuk bangsa dan negara ini," kata Paloh.
Baca juga: Nasdem Resmi Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres 2024
Adapun Paloh mengungkap, alasan partainya mengusung Anies Baswedan sebagai capres adalah karena mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu dinilai yang terbaik.
Pikiran-pikiran Anies sejalan dengan apa yang diyakini Nasdem, baik secara makro maupun mikro.
"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best? (mengapa tidak yang terbaik?)," kata Paloh.
Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar Juni lalu, Nasdem mengumumkan tiga nama bakal capres yang bakal mereka usung.
Selain Anies, ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Anies sendiri sebelumnya telah menyatakan dirinya siap mencalonkan diri sebagai presiden, hanya jika ada partai politik yang bersedia mengusungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.