Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi pada 2014-2019

Kompas.com - 28/09/2022, 17:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa penyakit kardiovaskular atau jantung merupakan penyebab kematian dan disabilitas yang tertinggi di Indonesia pada 2014 hingga 2019.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan, penyakit jantung yang dikategorikan sebagai penyakit tidak menular (PTM) ini menjadi salah satu dari tujuh penyebab kematian PTM.

Baca juga: Penyakit Jantung Koroner, Ketahui Penyebab dan Cara Mendiagnosisnya

Data tersebut merupakan hasil riset dari Global Burden of Disease atau GBD dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pada 2014 hingga 2019.

"Pada tahun 2014, kardiovaskular disease itu menduduki rangking pertama. Kemudian tahun 2019 juga sama, menjadi penyebab kematian utama (pertama)," kata Eva dalam konferensi pers secara daring, Rabu (28/9/2022).

Eva menuturkan, penyakit jantung juga menjadi penyebab kematian penyakit tidak menular (PTM) terbesar di dunia.

Berdasarkan data global status report on NDC (Non Communicable Disease/PTM) 2019, satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung.

Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan

Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 menunjukkan, prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5 persen. Sementara, prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 0,5 persen pada 2013.

Hal ini, kata Eva, meningkatkan beban pembiayaan kesehatan di Indonesia.

"Pembiayaan kesehatan terbesar diduduki oleh permasalahan-permasalahan kardiovaskular, yaitu sekitar Rp 7,7 triliun. Kemudian kanker memerlukan Rp 3,1 triliun, stroke memerlukan Rp 1,9 triliun, dan gagal ginjal Rp 1,6 triliun," ucap dia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, PTM termasuk penyakit jantung, memang menjadi penyebab kematian dan disabilitas yang tertinggi di Indonesia.

Baca juga: Angka Kematian Penyakit Jantung Masih Tinggi di Indonesia Jadi Tantangan Perki

 

Kematian akibat PTM meningkat secara signifikan mulai dari 2014 hingga 2019.

Faktor risiko yang menyebabkan kematian PTM paling utama adalah karena tingginya tekanan darah (235,42 juta). Diikuti oleh polusi baik di dalam ruangan atau di luar ruangan (213,28 juta), merokok (199,79 juta), tingginya kadar gula darah (172,07 juta), dan obesitas (160,27 juta).

"Ini menduduki lima faktor resiko yang menyebabkan beban penyakit (tidak menular terbanyak) di Indonesia. Kita tahu juga kalau kita melihat data dari Riset Kesehatan Dasar, mulai dari tahun 2013-2018, hampir seluruh faktor resiko ini terjadi peningkatan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com