Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Orang Meninggal Usai Vaksinasi Covid-19, Komnas KIPI Sebut karena Penyakit Jantung hingga Diabetes

Kompas.com - 20/05/2021, 19:09 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Safari mengungkapkan, dari ratusan laporan KIPI, ada 30 kasus meninggal dunia setelah divaksinasi Covid-19.

Kendati demikian, Komnas KIPI mempertegas bahwa kejadian tersebut bukan akibat langsung dari vaksinasi.

"Yang meninggal dari (setelah divaksin) Sinovac ada 27. Dari 27 itu, 10 karena terinfeksi Covid-19, 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah," kata Hindra dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX yang disiarkan kanal YouTube DPR RI, Kamis (20/5/2021).

Kemudian, 1 orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak dan 2 orang karena diabetes mellitus dan hipertensi tidak terkontrol.

Baca juga: Komnas KIPI Terima 229 Laporan Serius Pascaimunisasi

"Kenapa kami bisa membuat diagnosis itu? Karena datanya lengkap. Diperiksa, dirawat di-rontgen, diperiksa lab, di CT-scan, dapat diagnosisnya," ujarnya.

Kemudian, Hindra mengatakan, untuk vaksin AstraZeneca terdapat 3 kasus meninggal dunia usia vaksinasi.

Pertama, pemuda asal Jakarta usia 22 Tahun yang mengikuti vaksinasi Covid-19 di Gelora Bung Karno (GBK).

Usai divaksin, kata Hindra, dia merasakan efek samping vaksinasi berupa pusing hingga demam.

Pemuda tersebut, lanjutnya, menolak dibawa ke rumah sakit saat suhu tubuhnya 39 Celcius. Lalu, esok harinya kondisi semakin lemah dan meninggal dunia di klinik.

Baca juga: Komnas KIPI dan Dinkes Datangi Keluarga Pria yang Meninggal Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca

Hindra mengatakan, pihaknya kekurangan data untuk menyatakan bahwa pemuda tersebut meninggal terkait vaksinasi.

"Kebetulan ada dokter dan melihat, dan diagnosisnya death on arrivial. Jadi sulit untuk menentukan penyebab kematiannya, karena enggak ada data, enggak pernah periksa sama dokter, datang sudah meninggal, tuturnya.

"Enggak ada lab, enggak ada rontgen, enggak ada CT-scan kepala, jadi sulit untuk mengatakan ini terkait sama imunisasi," sambungnya.

Hindra mengatakan, kasus kedua juga terjadi di Jakarta oleh lansia berusia 60 tahun. Lansia tersebut bekerja sebagai tukang ojek dan diyakini meninggal dunia karena radang paru-paru.

Hindra mengatakan, ketika mendatangi layanan vaksinasi, lansia tersebut tidak menyampaikan bahwa dirinya baru mengalami sesak napas.

Baca juga: Ini Penjelasan Lengkap KIPI soal Guru Susan yang Dikabarkan Lumpuh Usai Vaksinasi Covid-19

"Besoknya dia ke Puskesmas di Jakarta, sesak. Terus dia bilang di Puskesmas juga bahwa sehari sebelum divaksin dia sudah sesak napas. Dia datang ke tempat vaksin dia enggak bilang kalau dia sesak, divaksin. Besoknya sesak, diperiksa Puskesmas dari pemeriksaan ini radang paru, jadi akhirnya meninggal," ucapnya.

Terakhir, Hindra mengatakan, satu kasus meninggal dunia setelah divaksinasi AstraZeneca dialami oleh salah seorang warga Ambon usia 45 tahun.

Mulanya, ia mengeluhkan demam, batuk dan pilek. Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa positif Covid-19.

"Jadi dia terpapar Covid-19, Covid-19nya berat akhirnya meninggal karena covid-19, sebetulnya yang sama batch nomernya itu yang di Jakarta, batch nomer yang ada di media itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com