Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu membeberkan kronologi terbentuknya Dewan Kolonel hingga unsur-unsur jabatan di dalamnya.
"Jadi gini, gini, gini. Di fraksi PDI-P itu, waktu itu saya lupa 2-3 bulan yang lalulah. Gimana nih kita yang mendukung mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim," kata Johan Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.
Johan Budi menyebutkan, anggota Dewan Kolonel hingga kini berjumlah 12 orang.
Mulanya, anggota hanya berisikan enam orang, tetapi berkembang seiring waktu berjalan.
"Trimedya, Pak Hendrawan, Masinton, pokoknya ada enam. Mbak Agustin. Jadi, awal itu cuma enam orang. Termasuk saya, kan saya yang ngusulin," ungkapnya.
Namun, Johan Budi tak memerinci enam anggota Dewan Kolonel yang lainnya.
Ia lantas menyebutkan bahwa Dewan Kolonel memiliki jenderal, yakni Ketua Fraksi PDI-P Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDI-P Bambang Pacul.
Baca juga: Johan Budi Sebut Dewan Kolonel Sudah Disetujui Puan, Anggotanya 12 Orang
Keseriusan Dewan Kolonel semakin terlihat usai pihak yang didukung, yaitu Puan Maharani, terang-terangan menyetujui terbentuknya kelompok tersebut.
Johan Budi mengaku, Puan Maharani sudah menyetujui terbentuknya Dewan Kolonel beserta anggota yang ikut di dalamnya.
"Terus dilaporkan ke Mbak Puan. Mbak Puan setuju," kata Johan.
Johan Budi menjelaskan, berbagai persiapan juga telah dilakukan Dewan Kolonel dalam rangka mendukung Puan.
Salah satunya membentuk posko yang akan digunakan sebagai tempat rapat dan berdiskusi para anggota Dewan Kolonel.
Namun, Johan Budi tak menginformasikan di mana letak posko yang dimaksud.
"Ada (posko), aku belum pernah ke sana, tapi sudah ada. Saya belum pernah ke situ, belum dipakai rapat juga. Ada sebulan yang lalu," tuturnya.
Baca juga: PDI-P Targetkan Hattrick, Puan Maharani Harap Tak Ada Lagi Jeruk Makan Jeruk pada Pemilu 2024
Sementara itu, sebelumnya Trimedya mengungkapkan tujuan dibentuknya Dewan Kolonel.