Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies, Luhut, Erick Thohir, hingga Plate Buka Suara Setelah Data Pribadinya Diacak-acak "Bjorka"

Kompas.com - 14/09/2022, 13:21 WIB
Irfan Kamil,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Data pribadi sejumlah pejabat publik diungkap oleh peretas bernama Bjorka. Data itu meliputi nama lengkap, nomor KTP, nomor KK, nama orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat pendidikan, dan sebagainya.

Sejumlah nama pejabat yang jadi sasaran aksi doxing dari Bjorka ini antara lain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Kemudian, ada juga nama Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUM Erick Thohir hingga Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Hacker Bjorka Telah Teridentifikasi BIN dan Polri

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).

Datanya disebut tak benar

Anies Baswedan pun menanggapi adanya data pribadi yang dibocorkan oleh hacker Bjorka.

Menurut Guburnur DKI itu, data yang disebarkan oleh Bjorka termasuk NIK dan nomor ponselnya tidak benar.

"NIK-nya salah. Nomor HP-nya juga salah. Itu enggak tahu saya, (Bjorka) ngambil datanya dari mana. Kebanyakan salah itu data-datanya," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Kepala BSSN Sebut Serangan Hacker “Bjorka” Tergolong Intensitas Rendah

Unggahan Instagram Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar PandjaitanTangkapan layar akun Instagram @luhut.pandjaitan Unggahan Instagram Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut disebut baru vaksin 2 kali

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan disebut Bjorka baru menerima dua kali vaksin.

Warganet pun ramai membicarakan informasi yang dibagikan melalui akun Twitter @bjorkanism pada Minggu (11/9/2022) itu. Namun, data yang diunggah di akun tersebut kini tidak bisa diakses lantaran akun tersebut sudah di-suspend.

Baca juga: Ketika Gubernur DKI Anies Baswedan Turut Jadi Korban Hacker Bjorka...

"Dari data yang di sebar ke publik oleh Bjorka, ternyata Luhut baru 2 kali di vaksin..." demikian keterangan yang dituliskan pengunggah.

Saat dikonfirmasi, Luhut mengatakan bahwa dirinya telah menerima empat kali dosis vaksin.

"Saya sudah 4 kali vaksin," ujarnya singkat kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (12/9/2022) pagi.

Namun, Luhut enggan menanggapi kebocoran datanya yang merembes ke publik. Dia tidak membalas pertanyaan Kompas.com ihwal bocornya data pribadi miliknya yang disebarkan oleh Bjorka.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (22/8/2022).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Pelanggaran pidana

Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga menanggapi data Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang turut dibocorkan Bjorka melalui aplikasi Telegram, Minggu (10/9/2022).

Hasto menilai, perilaku "hacker" Bjorka merupakan pelanggaran pidana serius.

“Apa yang dilakukan oleh hacker Bjorka telah menyentuh pelanggaran pidana yang sangat serius,” kata Hasto pada Kompas.com, Senin (11/9/2022).

Baca juga: Soal Serangan Hacker Bjorka, Mahfud: Motifnya Gado-gado

Dalam pandangannya, data yang bersifat rahasia tidak boleh diakses oleh sembarang orang.

Oleh karenanya, menurut Hasto, tidak hanya Bjorka yang mestinya terancam dikenai pidana. Namun, siapa pun yang mengunduh dokumen rahasia dan melihatnya bisa dikenai sanksi.

“Sehingga bagi siapa pun yang membuka dokumen tersebut, ya harus dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan negara,” ucap dia.

Terdakwa mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwopranjono menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum dalam sidang perkara pembunuhan berencana terhadap aktivis hak asasi manusia, Munir, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2006).KOMPAS/PRIYOMBODO Terdakwa mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwopranjono menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum dalam sidang perkara pembunuhan berencana terhadap aktivis hak asasi manusia, Munir, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2006).

Disebut terlibat kasus Munir

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang pun ikut menanggapi tudingan Bjorka yang menyebut Ketua Umumnya, Muchdi Purwopranjono menjadi dalang di balik pembunuhan Munir.

Badaruddin mengatakan, hal serupa sebenarnya sudah pernah terjadi menjelang kontestasi Pemilu 2019.

"Lima tahun lalu jelang Pemilu 2019, isu Munir ini mencuat. Waktu itu menyorot kehadiran Pak Muchdi Pr dan Polycarpus di Partai Berkarya," ujar Badaruddin dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).

Baca juga: KASUM Sebut 5 Nama Diduga Aktor Pembunuhan Aktivis HAM Munir, Salah Satunya AM Hendropriyono

Badaruddin pun membantah tudingan Bjorka kepada Muchdi Pr. Ia menegaskan bahwa Muchdi Pr secara hukum sudah diperiksa dan diproses. Bahkan, sudah dinyatakan tidak terlibat pembunuhan Munir sehingga bebas secara hukum.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa dirinya sempat membuat kecewa keluarganya.DOK. Kementerian BUMN Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa dirinya sempat membuat kecewa keluarganya.

Ajak peretas bangun bangsa

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai, pencurian data pribadi merupakan hal yang sangat serius bagi masyarakat.

Untuk itu, dia mengajak para peretas atau hacker dalam negeri untuk ikut berjuang bersama pemerintah dalam melindungi data pribadi masyarakat.

"Para peretas yang merasa kurang diapresiasi, mulai juga bicara dengan pemerintah supaya jangan saling menjatuhkan, lebih baik kita membangun bangsa kita," kata Erick Thohir dalam siaran pers, Senin (12/9/2022).

Baca juga: BSSN Tegaskan Infrastruktur Informasi Vital Nasional Masih Berjalan Baik Usai Peretasan Bjorka

"Tidak ada salahnya sekarang pemerintah bersama ahli digital dan para peretas justru melindungi negara kita terhadap serangan peretas dari negara lain," ucapnya.

Erick pun mengaku menjadi korban sasaran yang mana data pribadinya, seperti agama, nama orang tua, hingga pendidikan disebarkan ke publik.

Dia mengaku tidak marah mengingat data-data tersebut adalah informasi umum dan hal yang normal diketahui masyarakat dari dirinya sebagai pejabat publik.

"Tapi harus saling menghargai, karena data-data itu banyak yang tidak layak untuk dipublikasikan, ini bukan yang data saya," ucap Erick.

Menteri Kominfo Johnny G Plate pada pertemuan DIN Presidensi G20 Indonesia 2022, 2-4 September 2022 di Bali.Kementerian Kominfo Menteri Kominfo Johnny G Plate pada pertemuan DIN Presidensi G20 Indonesia 2022, 2-4 September 2022 di Bali.

Data bersifat umum

Sementara itu, Menkominfo Johnny G Plate menyebutkan, data-data yang diretas oleh peretas atau hacker yang menggunakan Bjorka adalah data-data yang bersifat umum.

"Memang ada data-data yang beredar salah satunya oleh Bjorka, tetapi data-data itu setelah ditelaah, sementara adalah data-data yang sifatnya umum, data-data umum," kata Johnny G Plate usai rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/9/2022).

"Bukan data-data spesifik, dan bukan data-data yang ter-update, sebagian data-data yang lama," kata Plate melanjutkan.

Baca juga: Soal Kebocoran Data, Anggota Komisi I: Apa Perlu Kita Rekrut Hacker?

Adapun pemerintah telah membentuk tim khusus untuk merespons serangan siber oleh hacker Bjorka.

Pembentukan tim ini disampaikan Plate usai mengikuti rapat internal bersama Presiden Joko Widodo, Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Negara, Senin (12/9/2022).

“Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik,” ujar Johnny.

Johnny menuturkan, tim khusus itu terdiri dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Kemenkominfo dam Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com