Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SAPA PEMIMPIN

Anggota Komisi III Taufik Basari Sebut Kasus Ferdy Sambo Jadi Momentum Pembenahan Kultural Polri

Kompas.com - 13/09/2022, 17:35 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Ia kembali mencontohkan bahwa Polri harus transparan dalam penyelesaian suatu kasus. Apabila terdapat rekayasa, maka tidak ada ampun bagi si pelaku.

“Hal ini pasti akan kami bongkar dan hukum pelakunya. Jadi pesan itu harus sampai. Nah, itu adalah awalan pertama untuk pembenahan terhadap kultur,” jelas Taufik.

Cara memutus kultur di tubuh Polri

Pada kesempatan itu, Taufik menjelaskan ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk memutus kultur di tubuh Polri.

“Jadi hal pertama yang dilihat adalah melakukan evaluasi dulu. Ini akar masalahnya di mana? Apakah dalam pendidikan atau dalam menjalankan tugas. Akar masalahnya ini harus diperbaiki,” jelasnya.

Akar masalah tersebut, kata Taufik, bisa dilihat dari setiap personel, apakah antara jiwa korsa, teori, dan pemahaman diskresi serta Kode Etik itu kurang.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi Lampung, Sidang Kode Etik Aipda Rudi Hadirkan 28 Saksi

Kemudian dalam penerapan, apakah kurang pengawasan dan memiliki jiwa korsa yang tinggi sehingga menutup-nutupi kesalahan dan bahkan saling membantu dalam melakukan kejahatan.

“Ini berarti soal pengawasan dan penindakan terhadap setiap kesalahan yang terjadi harus tegas diatasi. Hal ini juga termasuk soal jiwa besar dan jiwa satria untuk mengakui setiap kesalahan yang terjadi,” ujar Taufik.

Lembaga pengawas harus punya integritas

Dalam memutus kultur Polri, Taufik menyebutkan bahwa peran pengawas dalam tubuh kepolisian merupakan hal penting.

“Peran lembaga pengawas sangat vital. Apalagi pada kasus Ferdy Sambo kita dibuat terhenyak bahwa pelakunya sendiri ada di badan yang mengurus pengawasan internal, yakni Profesi dan Pengamanan (Propam),” imbuhnya.

Oleh karena itu, sebut Taufik, lembaga pengawas harus diisi oleh orang-orang yang benar-benar memiliki integritas tinggi dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Sebab, Propam merupakan wajah Polri. Baik dan buruknya Polri sangat bergantung pada Propam.

Baca juga: Jawab Tudingan Lindungi Kombes Anton, Kabareskrim: Masih Didalami Propam

“Apa yang disampaikan Ferdy Sambo dulu di media massa tentang Propam adalah wajah Polri itu benar. Meski hal ini menjadi suatu ironi,” ucapnya.

Meski demikian, semua pihak, terutama Polri harus menjadikan kasus Ferdy Sambo sebagai pelajaran untuk mengamanatkan tugas Propam selanjutnya kepada orang-orang berintegritas.

Artinya, sebut Taufik, di tubuh Polri harus ada perombakan total. Mereka harus melihat apakah sudah menempatkan orang-orang sesuai dengan jabatan yang diamanatkan.

Percaya terhadap jajaran Polri

Meski penyelesaian kasus Ferdy Sambo cukup memakan waktu, Taufik mengungkapkan kepercayaannya terhadap jajaran Polri. Utamanya, kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang tengah bertugas saat ini,

“Dengan kemampuan Kapolri menghadapi persoalan yang sangat besar, saat ini saya cukup percaya terhadap beliau,” imbuh Taufik.

Baca juga: Kapolri: RI Sedang Pusing, Bebannya Berat karena Kejahatan Kekayaan Negara

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com