Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAL Sebut Pesawat Latih TNI AL yang Jatuh Masih Punya 190 Jam Terbang

Kompas.com - 08/09/2022, 19:40 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut pesawat latih jenis Bonanza G-36 T-2503 baru selesai menjalani pemeliharaan berkala pada Agustus 2022.

Sebelum jatuh, pesawat Bonanza tersebut tercatat masih memiliki 190 jam terbang sebelum kembali melaksanakan pemeliharaan berkala.

“Pesawat itu baru selesai harla (pemeliharaan berkala) Agustus lalu, karena itu pemeliharaan berkala. Jam terbangnya masih cukup banyak 190 jam terbang,” kata Yudo di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Pasca-kecelakaan tersebut, Yudo memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh pesawat Bonanza, baik dalam rangka operasi maupun demonstrasi.

Baca juga: Danpuspenerbal: Penyebab Jatuhnya Pesawat Latih Bonanza Masih Didalami

Langkah penghentian sementara operasional pesawat dilakukan untuk kepentingan investigasi terhadap pesawat Bonanza yang jatuh di Selat Madura.

“Kita prioritas untuk investigasi. Sehingga, kalau hanya demo bisa kita tunda dulu, kita hentikan dulu,” ujarnya.

Jumlah pesawat Bonanza yang dimiliki TNI AL kini tersisa enam unit.

Keenam unit pesawat itu bermarkas di Markas Komando Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca juga: Pilot-Kopilot Pesawat Latih TNI AL yang Jatuh Dinaikkan Pangkat Satu Tingkat

Sebelumnya, pesawat Bonanza dilaporkan hilang kontak di Selat Madura, tepatnya di perairan antara Bangkalan dan Gresik, Rabu (7/9/2022).

Sebelum dilaporkan hilang kontak, pesawat lebih dulu lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, Rabu, pukul 08.45 WIB.

Pesawat produksi Amerika Serikat ini terbang dalam rangka latihan antiserangan udara atau Air Defense Exercise (Adex) Siaga Armada II.

Namun, sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak di antara perairan di Bangkalan dan Gresik, pukul 08.55 WIB.

Baca juga: Pilot dan Kopilot Pesawat Latih TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Ditemukan Tewas

Sehari berikutnya, kerangka pesawat ditemukan terbalik. Sedangkan, dua penerbangnya meninggal dunia.

Keduanya adalah Kapten Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letnan Satu Laut (P) Dendy Kresna Bhakti.

Jenazah saat ini disemayamkan di Wisma Perwira Juanda dan akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AL di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022).

Judistira merupakan Wakil Komandan Pesawat Udara 2 Flight II Ron 200 dan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 62.

Sedangkan, Dendy merupakan Wakil Komandan Pesawat Udara Flight II Ron 600.

Baca juga: Kronologi Jatuhnya Pesawat Latih TNI AL, Bermula dari Latihan Antiserangan Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com