Dari jumlah tersebut 5.721 peserta melakukan e-voting untuk memilih figur capres pada pemilu mendatang.
Sebanyak 1.704 peserta masih meminta Jokowi kembali maju pada kontestasi elektoral.
Kemudian, Sandiaga Uno menempati posisi kedua figur capres dengan perolehan 921 suara.
Sedangkan figur capres yang dipilih pada peringkat ketiga adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendapatkan 635 suara.
Ketua Pelaksana Musra I, Panel Barus mengeklaim hasil itu bukan suara dari relawan Jokowi tapi suara masyarakat.
“Itulah suara rakyat di Jabar, bukan suara relawan. Sebanyak 12.000 peserta Musra yang hadir berasal dari 27 kabupaten/kota di Jabar,” ungkap dia.
Baca juga: Sandiaga Ingin Jadi Capres 2024, Dasco: Boleh, tapi di Gerindra Sudah Final Prabowo
“Relawan memang menjadi panitia Musra tetapi pesertanya masyarakat,” sambungnya.
Ahmad Muzani menegaskan, partainya telah menyatakan untuk memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi capres.
Ia menyebut, hanya ada satu gerbong di Partai Gerindra yakni Prabowo. Siapa pun yang tak sepakat dipersilakan hengkang.
“Jika ada kader Gerindra yang tidak ingin ikut rombongan kereta. Saya minta untuk turun sebelum kereta ini jalan,” ujar Muzani dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).
Muzani menyatakan, semua kader Partai Gerindra tetap berdiri di belakang Prabowo.
Ia mengingatkan agar tak ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu soliditas itu.
“Jangan coba-coba ganggu kami untuk memecah belah jati diri kami. Seluruh kader Gerindra akan tetap berdiri di belakang Prabowo Subianto,” ujarnya.
Muzani mengingatkan, pencapaian Gerindra sebagai parpol terbesar kedua di Indonesia tidak diraih hanya dalam satu malam saja.
Akan tetapi, pencapaian itu merupakan kerja keras seluruh kader dibawah kepemimpinan Prabowo.
Baca juga: Panitia Musra: Mengagetkan Sandiaga Uno Dapat Suara Kedua Setelah Jokowi