Gejala kedua yang banyak dirasa penderita adalah limfadenopati alias membesarnya kelenjar getah bening lebih dari 1 sentimeter. Limfadenopati dirasakan oleh 56 persen penderita.
Lalu, diikuti oleh gejala lainnya seperti letargi atau lemas, mialgia atau nyeri otot, sakit kepala, dan nyeri tenggorokan.
Baca juga: Epidemiolog: Vaksin Cacar Monyet Bukan Solusi Tunggal Cegah Penularan
"Setelah beberapa hari gejala prodromal, mulai muncul manifestasi kulit yang klasik, ada makula tapi merah, kemudian ada ruam vesiculopustural, ada lentingnya, seperti ada nanahnya, diikuti gejala subjektif yang nyeri," jelas Hanny.
Sebagai informasi, cacar monyet sudah masuk ke Indonesia sejak ditemukannya 1 kasus konfirmasi positif. Penderita adalah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan luar negeri ke negara-negara yang merebak cacar monyet.
Cacar monyet adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus dari genus orthopoxvirus. Virus pertama kali ditemukan di Denmark pada tahun 1958.
Kasus pertama cacar monyet pada manusia dilaporkan di Kongo, dan wabah pertama cacar monyet dilaporkan di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2003. Hingga Agustus 2022, cacar monyet menyebar ke 88 negara termasuk Asia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.