Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Musra Catat Dukungan ke Prabowo dan Sandiaga Beda Tipis, Panitia: Itu Suara Rakyat Jabar, Bukan Suara Relawan

Kompas.com - 01/09/2022, 18:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Musra I Bandung, Panel Barus mengklaim, nama-nama kandidat calon presiden (capres) yang mengemuka di pelaksanaan Musyawarah Rakyat (Musra) I Bandung pada Minggu (28/8/2022) lalu murni merupakan suara rakyat di Jawa Barat (Jabar).

Hal tersebut juga berlaku untuk perolehan suara dukungan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Panel menegaskan hasil Musra bukan merupakan suara relawan, melainkan suara rakyat.

Baca juga: Nama RK Unggul di Musra Jawa Barat, Pengamat: Karena Tuan Rumah

"Itulah suara rakyat di Jabar, bukan suara relawan. Sebanyak 12.000 peserta Musra yang hadir berasal dari 27 kabupaten/kota di Jabar. Relawan memang menjadi panitia Musra tetapi pesertanya masyarakat," ujar Panel ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (1/9/2022).

Panel menuturkan, warga yang hadir berasal dari berbagai kalangan seperti guru, buruh, pedagang di pasar, civitas akademika, nelayan hingga kalangan pesantren.

Namun, meski dihadiri 12.000 orang, tetapi hanya 5.721 orang saja yang bisa melakukan e-voting untuk menyampaikan aspirasinya soal kandidat capres yang akan dipilih pada 2024.

Pasalnya selain harus menggunakan smarthone yang memadai, terjadi tiga kali peretasan pada saat proses e-voting.

Baca juga: Tertinggi Jadi Cawapres Hasil Musra Bandung, Ridwan Kamil Dinilai Memiliki Kepopuleran

"Pertanyaan dalam e-voting juga bukan disertai jawaban multiple choice, melainkan hanya diminta sebutkan nama capres yang akan anda pilih pada 2024, tulis satu nama," jelas Panel.

"Jadi jika perolehan suara Pak Prabowo urutan nomor 4 dan Pak Anies nomor 5 itu angkanya masih bagus. Itu tanpa rekayasa apapun," tegasnya.

Panel pun menuturkan, Musra merupakan miniatur dari pertarungan politik pada 2024 atau miniatur pemilu.

Meski demikian, panitia Musra tidak bisa 100 persen memastikan bahwa ada pihak tertentu atau pendukung tertentu yang berusaha datang memberikan vote agar suara kandidat yang didukungnya menjadi tinggi.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Musra I, Andi Gani Nena Wea mengatakan, perolehan suara Sandiaga Uno dalam Musra Bandung mengagetkan.

Baca juga: Hasil Musra Bandung dan Seruan Jokowi 3 Periode

Pasalnya, Sandiaga Uno menjadi kandidat capres yang paling diinginkan rakyat nomor dua setelah Joko Widodo.

"Yang mengejutkan, Sandiaga Uno karena mendapat suara tertinggi posisi kedua setelah Presiden Jokowi. Lalu ada Mas Ganjar (Ganjar Pranowo)," tutur Andi Gani saat memaparkan hasil Musra I di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).

Adapun dari hasil e-voting yang diikuti 5.721 responden yang hadir di Musra I, Joko Widodo menjadi capres yang paling diinginkan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com