Peristiwa itu disinyalir terjadi ketika Putri Candrawathi, Brigadir J, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf baru tiba di Jakarta, Jumat (8/7/2022) sore, sesaat setelah menempuh perjalan dari Magelang.
Mulanya, Sambo terlihat duduk di sofa berdampingan dengan Putri. Tak diketahui dialog yang terjadi antara Sambo dengan istrinya ketika itu.
Namun, tidak lama, Sambo mengeluarkan alat komunikasi handy talkie (HT). Diduga dia memanggil para anak buahnya guna membicarakan rencana pembunuhan.
Setelahnya, Putri tampak keluar dari ruangan. Sementara, Bripka RR masuk ke ruangan tersebut.
Bripka RR duduk di sofa di hadapan Sambo, namun tak diketahui apa yang dibicarakan.
Adegan rekonstruksi setelahnya memperlihatkan Bripka RR turun ke lantai satu dan menuju keluar rumah Sambo.
Dia lantas duduk di sebuah bangku di depan rumah Sambo dan berbincang dengan Richard Eliezer atau Bharada E.
Tak jauh dari tempat mereka duduk, Brigadir J sedang duduk bersama dua ajudan Sambo lainnya sembari menelepon.
Beberapa saat kemudian, giliran Bharada E yang naik ke lantai tiga. Dia menemui Sambo yang masih duduk di sofa, kali ini berdampingan dengan Putri.
Lagi-lagi, tak diketahui pembicaraan antara ketiganya di ruangan tersebut.
Baca juga: Sebelum Penembakan, Ferdy Sambo Marah ke Brigadir J dan Teriak ke Bharada E untuk Eksekusi
Beranjak dari ruangan itu, Bharada E keluar ke depan rumah Sambo. Dia mengambil tas berisi pistol dari dalam mobil berpelat nomor B 1 MAH.
Setelahnya, Bharada E menemui Bripka RR yang masih duduk di bangku depan rumah Sambo. Di area tersebut juga terlihat Kuat Ma'ruf.
Proses rekonstruksi lantas berlanjut ke TKP penembakan, yakni rumah dinas Sambo yang tak jauh dari kediaman pribadinya, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sekitar pukul 17.06 WIB, Brigadir J, Bharada E, Bripka RR, Kuat, dan Putri bertolak dari rumah di Jalan Saguling menuju rumah Duren Tiga. Kelimanya berada dalam satu mobil.
Ini diketahui dari video animasi yang dibuat Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berdasar hasil rekonstruksi.