Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Curhat Belum Mandi dan Beri Jaket untuk Karyawan Freeport ...

Kompas.com - 31/08/2022, 19:44 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kunjungan ke Jayapura dan Mimika, Papua, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berbagi cerita dan mengaku belum sempat mandi selama berkegiatan.

Karena belum sempat mandi, Jokowi memutuskan mengenakan jaket untuk menutupi kekurangan pada penampilannya hari ini.

Baca juga: Jokowi: Pinjaman dari Bank Jangan Sekali-kali Dibelikan Barang Kemewahan

Cerita tersebut disampaikan Jokowi saat bersilaturahmi dengan karyawan PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua pada Rabu (31/8/2022) malam waktu setempat.

Mula-mula, Jokowi bercerita pada pagi hari dia sempat bermain bola bersama anak-anak dari Papua Football Academy.

Ivan Khabibu Rochman Presiden Joko Widodo menilai wajar apabila Papua disebut sebagai provinsi olahraga karena banyak talenta di bidang olahraga.


Setelah bermain sepak bola, Jokowi ternyata langsung melaksanakan sejumlah kegiatan sehingga belum sempat mandi.

"Jadi tadi pagi saya main sama anak-anak umur 12-13 tahun. Kaosnya juga belum ganti, saya sampai saat ini juga belum mandi," ujar Jokowi sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Belum mandi, saya ngaku saja. Saya tutup jaket. Kaget juga saya ternyata di sini dingin banget. Enggak nyangka kalau ternyata di atas 2.000 Mdpl," lanjutnya.

Kemudian presiden memberikan sejumlah arahan kepada karyawan PT Freeport.

Di akhir arahannya, kepala negara menyampaikan ingin memberikan jaket G20 berwarna merah yang dipakainya kepada salah satu karyawan.

Baca juga: Perintah Jokowi ke Panglima TNI soal Mutilasi di Mimika: Usut Tuntas, Proses Hukum!

“Kalau ada yang mau jaket, tunjuk jari," tutur Jokowi.

Jokowi sempat menunggu respons karyawan selama beberapa saat. Para karyawan PT Freeport masih enggan mengangkat tangan.

"Enggak ada yang berani tunjuk jari ternyata,” lanjutnya seraya tersenyum.

Presiden kemudian berseloroh bahwa dia tidak akan memberikan pertanyaan sebelum karyawan bisa mendapatkan jaket.

“Mau diberi jaket saja, tunjuk jari. Tidak saya suruh nyebut nama-nama ikan kok,” kata Jokowi yang disambut tawa para karyawan.

Setelahnya, sejumlah karyawan mengangkat tangan. Disusul beberapa karyawan lain dan akhirnya para karyawan ramai melakukan angkat tangan.

Baca juga: Jokowi: Kita Mulai Bagi BLT BBM Hari Ini agar Daya Beli Masyarakat Lebih Baik

Seorang karyawan tampak sangat bersemangat mengangkat tangan sehingga menarik perhatian presiden. Namun, dia urung mendapatkan jaket karena ukuran badan tidak sesuai dengan ukuran jaket yang akan diberikan.

Jokowi pun dengan bercanda meminta agar karyawan yang agak kurus saja yang angkat tangan.

“Badannya yang agak kurus kayak saya. Jangan yang gemuk, nanti enggak muat,” katanya.

Setelah itu, presiden meminta salah seorang karyawan pria yang berada di barisan belakang untuk maju ke depan.

Kepala negara lantas melepas jaketnya dan langsung memakaikannya kepada karyawan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com