Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Abdul Ghofur
Direktur Utama LAZNAS PPPA Daarul Qur'an

Direktur Utama LAZNAS PPPA Daarul Qur'an; Sekretaris Jenderal Forum Wakaf Produktif (FWP); Ketua KA FOSSEI Bidang Economic & Social Development; Assesor Nadzir Wakaf Badan Wakaf Indonesia; Dosen STMIK Antar Bangsa dan Assosiate Trainer Institut Fundraising Indonesia.

Saatnya Pekerja Migran Indonesia Berdaya Saing Global

Kompas.com - 30/08/2022, 08:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TAHUN 2022 dicanangkan sebagai tahun kebangkitan semua sektor setelah terpukul akibat pandemi Covid-19. Salah satu sektor yang terus bangkit adalah penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke negara tujuan.

Sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, tahun 2022 dipandang sebagai tahun ideal untuk membuka kembali kesempatan bekerja di luar negeri bagi anak-anak bangsa.

Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), PMI yang bekerja di luar negeri pada 2019 mencapai 277.489.

Kemudian turun pada tahun 2020 menjadi 113.419 saat pandemi Covid-19 melanda. Jumlah penempatan PMI semakin menurun pada 2021 dengan hanya 59.050 PMI.

Kebangkitan penempatan PMI pada tahun 2022 sudah terlihat. Data semester I penempatan PMI tahun 2022 sudah melampaui jumlah penempatan PMI pada tahun 2021. BP2MI melansir ada 62.187 PMI yang sudah ditempatkan sepanjang semester I 2022.

Jika dibandingkan dengan penempatan PMI semester I pada dua tahun sebelumnya, penempatan PMI pada semester I 2022 memang belum bisa lebih tinggi dibandingkan semester I pada 2020.

Saat itu penempatan PMI semester I 2020 mencapai 69.071. Masih ada peluang besar bagi bertumbuhnya penempatan PMI pada 2022.

Kebangkitan sektor ekonomi dari beberapa negara penempatan jelas membutuhkan dukungan penempatan PMI.

Jepang, misalnya, dari 2019 hingga 2024 membutuhkan dukungan 70.000 PMI. Sementara PMI yang sudah dikirim baru sekitar 4.000.

Kebutuhan tenaga kesehatan global juga masih sangat tinggi. Kebutuhan perawat untuk pasar global saja diperkirakan 18 juta. Sementara PMI tenaga kesehatan yang ditempatkan sebelum pandemi pada 2019 baru 56.684.

Masih luasnya peluang kerja bagi PMI adalah kesempatan bagi pulihnya sektor penempatan PMI usai dihantam pandemi.

Meningkatnya angka penempatan PMI tentu berpengaruh pada remitansi PMI terhadap devisa negara. Menurut data Bank Indonesia, remitansi atau kiriman uang PMI pada 2021 mencapai 9,16 miliar dollar AS atau setara Rp 133 triliun.

Sementara, pada kuartal I 2022 nilai remitansi sudah mencapai 2,35 miliar dollar AS atau sekitar Rp 34 triliun. Jumlahnya meningkat 3,7 persen dibanding kuartal I tahun lalu.

Meningkatnya remitansi tentu akan berdampak pada perekonomian nasional. Peningkatan remitansi bisa meningkatkan taraf hidup keluarga PMI di daerah. Kiriman remitansi bisa untuk modal usaha.

Pada penelitian World Bank 2017 disebutkan bahwa remitansi bisa mengurangi keluarga jatuh miskin hingga 28 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com