"Kami akan menggelar di Makassar. Sedang dirapatkan tanggal nya dan seluruh persiapan teknisnya. Nanti ada pemberitahuan lebih lanjut," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, seruan Jokowi tiga periode kembali mengemuka saat pelaksanaan Musra 1 yang digelar di Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu.
Baca juga: Wacana Presiden 3 Periode Muncul Lagi, Andi Mallarangeng: Saya Kira Isu Ini Sudah Mati
Situasi tersebut terjadi saat Jokowi bercerita soal adanya pertanyaan-pertanyaan dari para pendukung mengenai sosok yang perlu mereka dukung dalam Pilpres 2024.
"Ya nanti, ini forumnya, (di) Musra ini ditanya, siapa?" ujar Jokowi.
Pertanyaan itu kemudian dijawab dengan seruan "Jokowi, Jokowi," dari para pendukung.
Jokowi pun merespons bahwa konstitusi tidak memperbolehkan seorang presiden menjabat tiga periode.
"Sekali lagi. Saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat," ucap Jokowi, disambut tepuk tangan para pendukung.
Baca juga: Empat Kali Wacana Presiden 3 Periode, Sikap Jokowi Dulu dan Kini
Kalimat yang sama kemudian ia ulang sama persis sekali lagi. Namun, justru para pendukungnya semakin kuat mendesaknya maju lagi sebagai capres.
"Tiga kali!!!!" seru mereka.
"Jokowi! Jokowi! Jokowi!" mereka bersorak sambil bertepuk tangan.
Jokowi lantas menjelaskan, terkait wacana presiden tiga periode, dia akan mematuhi konstitusi dan kehendak rakyat.
“Saya ulangi, saya akan taat konstitusi dan kehendak rakyat,” tegasnya.
Jokowi melanjutkan, setiap warga negara demokrasi berhak berpendapat, termasuk perihal masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
“Jangan sampai ada yang baru ngomong tiga periode, kita sudah ramai. Itu kan tataran wacana," ucap Jokowi.
Baca juga: Didukung 3 Periode saat Musyawarah Rakyat, Jokowi: Konstitusinya Enggak Boleh
Menurutnya, setiap orang boleh berpendapat apa pun, baik itu presiden tiga periode, ganti presiden, maupun meminta Jokowi mundur dari jabatannya saat ini.
“Ini (Indonesia) katanya negara demokrasi, ya kan? Itu kan tataran wacana, tidak apa apa. Yang paling penting sekali lagi saya ingatkan, dalam menyampaikan pendapat, menyampaikan aspirasi, jangan anarkis,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.