JAKARTA, KOMPAS.com - Harta Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menjadi sorotan setelah sejumlah mahasiswa UI mempertanyakan asal usul kekayaannya yang meningkat hingga Rp 35 miliar dalam waktu tiga tahun.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com di situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terdapat beberapa laporan atas nama Ari Kuncoro.
Beberapa di antaranya merupakan laporan 25 Januari 2018 saat ia baru menjabat Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI). Saat itu, Ari tercatat memiliki kekayaan Rp 19.991.810.200.
Baca juga: BEM UI Soroti Kekayaan Rektor Ari Kuncoro, Bertambah Rp 35 Miliar dalam 3 Tahun
Pada laporan Maret 2019, harta kekayaan Ari meningkat menjadi Rp 27.873.760.038. Laporan tersebut diajukan terkait jabatannya sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI.
Saat Ari melaporkan harta kekayaannya pada 26 April 2020, kekayaannya melonjak hingga Rp 42.584.272.280 miliar.
Laporan diajukan dalam kapasitasnya sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Pada laporan Ari sebagai Rektor UI tertanggal 29 maret 2021, harta kekayaannya meningkat sekitar Rp 10 miliar menjadi Rp 52.478.724.275.
Jumlah tersebut terus meningkat. Paling mutakhir, kekayaan yang dilaporkan 26 Maret 2022 mencapai Rp 62.321.869.525 atau 62 miliar.
Harta kas dan setara kas naik tajam
Dalam beberapa LHKPN, disebutkan beberapa harta kekayaan Ari berbentuk tanah, alat transportasi, surat berharga, kas dan setara kas, serta harta lainnya.
Berdasarkan laporan paling mutakhir, yakni 22 Maret lalu, Ari tercatat 10 bidang tanah yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta selatan, dan Kota Depok. Nilai totalnya Rp 19,2 miliar.
Baca juga: Profil Tersangka Penyuap Rektor Unila, Andi Desfiandi, Mantan Rektor yang juga Anggota Bravo 5
Harta tanah dan bangunan milik Ari terus mengalami kenaikan namun tidak signifikan. Pada 2021 semisal 10 bidang tanahnya senilai 18,6 miliar, 2021 senilai Rp 18,6 miliar.
Pada 2019 saat menjadi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis bidang tanahnya sebanyak 9 bidang senilai Rp 14,9 miliar, dan 14,6 miliar pada 2018.
Sementara itu, sejumlah harta lain milik Ari naik turun. Alat transportasi Ari misalnya, pada 2018 senilai Rp 670 juta yang terdiri dari 4 mobil.
Jumlah tersebut naik menjadi Rp 3,09 miliar pada 2021 saat ia menjabat rektor.
Ari tercatat membeli Alphard Vellfire tahun 2020 senilai Rp 1,07 miliar dan Mercedes E350 tahun 2020 senilai Rp 1,5 miliar.
Namun, nilai alat transportasinya menurun menjadi Rp 2,79 miliar pada laporan Maret 2022.
Adapun harta kekayaannya yang meningkat tajam adalah kas dan setara kas. Pada laporan 2018, saat menjadi Komisaris Utama PT BNI, Ari memiliki kas dan setara kas Rp 3,8 miliar.
Jumlah tersebut meningkat pada laporan Maret 2019 saat menjadi Dekan dengan nilai Rp 10,5 miliar.
Kas dan setara kas milik Ari melonjak tajam pada 2020 saat menjadi Wakil Komisaris Utama PT BRI menjadi Rp 21, 7 miliar, dan Rp 30,3 miliar pada laporan saat menjadi rektor Maret tahun 2021.
Baca juga: Ari Kuncoro Resmi Lepas Jabatan Wakomut BRI, Rofikoh Rokhim Penggantinya
Pada laporan paling mutakhir, yakni maret 2022, kas dan setara kas nya meningkat menjadi Rp 30,8 miliar.
Selain harta tersebut, Ari memiliki harta seperti surat berharga dan harta lainnya yang terus meningkat.
Pada laporan tahun 2022, ia tercatat memiliki surat berharga Rp 8,7 miliar, harta lainnya, 4,29 miliar, dan utang Rp 3,89 miliar.
Total harta Ari berdasarkan laporan terakhir adalah Rp 62.321.869.525 atau Rp 62 miliar.
Sebelumnya, BEM UI menyoroti harta kekayaan Ari Kuncoro.
Baca juga: Gelar RUPSLB, BRI Belum Tunjuk Pengganti Ari Kuncoro
Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI Melki Sedek Huang mengatakan, harta kekayaan Ari saat menjabat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun 2018 Rp 27 miliar.
Namun, jumlah tersebut melonjak tajam pada laporan Maret 2022 menjadi Rp 62 miliar.
Berdasarkan data tersebut, kata Melki, kekayaan Ari meningkat Rp 35 miliar dalam kurun waktu tiga tahun.
“Ini merupakan jumlah penambahan yang tidak wajar dalam tiga tahun menjabat sebagai Rektor UI," kata Melki kepada Kompas.com, Senin (29/8/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.