Tertangkapnya seorang profesor yang menjabat rektor sebagai tersangka koruptor, telah menjadikannya bulan-bulanan di media massa.
Idealnya, orang yang menyandang gelar akademik tertinggi dan memegang jabatan tertinggi di perguruan tinggi, apalagi juga menjadi pengurus organisasi keagamaan, adalah orang berkarakter mulia (akhlakul karimah).
Masyarakat seolah terlupa bahwa korupsi juga pernah dilakukan oleh para pejabat tinggi negeri ini, bahkan dua Menteri Agama pun terpidana korupsi.
Masyarakat seolah terlupa bahwa pendidikan, gelar, pangkat dan jabatan tinggi bukanlah lambang kesempurnaan keimanan, ketakwaan dan kesalehan seseorang.
Selama hidup di dunia, tidak ada seorang pun yang lepas dari godaan Iblis yang telah bersumpah untuk menyesatkan manusia sampai hari kiamat.
Iblis akan menyesatkan dan menghalangi manusia agar tidak menempuh seluruh jalan kebenaran dan keselamatan.
Iblis akan menjadikan kebatilan terasa indah dalam pandangan manusia, sehingga banyak manusia terjerumus ke dalamnya.
Bagai pepatah, “Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa”, maka semakin tinggi jabatan seseorang, akan semakin berat godaan Iblis kepadanya.
Oleh karena itu, benar nasihat Mbah Moen, “Membuat benar orang pintar, itu membutuhkan kejernihan hati dan kelapangan dada…!”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.