Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sutawi
Dosen

Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang

Profesor Rektor Koruptor

Kompas.com - 27/08/2022, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, yang wafat saat menjalankan ibadah haji di Mekkah tahun 2019, pernah memberikan wasiat tentang perlunya membuat orang “Pintar” menjadi orang “Benar”.

Hal itu disampaikan Mbah Moen saat memberikan wejangan dalam Haul PP. Denanyar Jombang, 28 Maret 2017.

Delapan nasihat Mbah Moen dalam bahasa Jawa adalah:

  • Ora kabeh wong pinter kuwi bener (Tidak semua orang pintar itu benar)
  • Ora kabeh wong bener kuwi pinter (Tidak semua orang benar itu pintar)
  • Akeh wong pinter ning ora bener (Banyak orang pintar tetapi tidak benar)
  • Lan akeh wong bener senajan ora pinter (Dan banyak orang benar meskipun tidak pintar)
  • Nanging, tinimbang dadi wong pinter ning ora bener, luwih becik dadi wong bener senajan ora pinter (Namun, daripada menjadi orang pintar tetapi tidak benar, lebih baik menjadi orang benar meskipun tidak pintar)
  • Ono sing luwih prayoga, yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener (Ada yang lebih bijak, yaitu menjadi orang pintar yang senantiasa berbuat benar)
  • Minterno wong bener, kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake wong pinter (Membuat pintar orang benar, itu lebih mudah daripada membuat benar orang pintar)
  • Mbenerake wong pinter, kuwi mbutuhke beninge ati, lan jembare dhodho….! (Membuat benar orang pintar, itu membutuhkan kejernihan hati dan kelapangan dada…!).

Nasihat Mbah Moen tersebut sangat relevan dengan peristiwa yang sedang viral saat ini, yaitu operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap pejabat Universitas Lampung (Unila) pada 19-20 Agustus 2022 di Lampung, Bandung dan Bali.

Tim KPK mengamankan delapan orang ‘Pintar” (bergelar sarjana sampai profesor) yang berbuat “Tidak Benar” (menerima suap), yakni Rektor Unila, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unila, Ketua Senat Unila, Kabiro Perencana dan Humas Unila, seorang dosen Unila, Dekan Fakultas Teknik Unila, Ajudan Rektor, dan pihak swasta.

Para pejabat Unila tersebut telah ditetapkan tersangka atas dugaan kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri tahun 2022.

Barang bukti berupa uang tunai Rp 414.500.000, slip setoran deposito di suatu bank Rp 800.000.000, dan kunci safe deposit box bank yang diduga berisi emas senilai Rp 1,4 miliar. Total barang bukti yang ditemukan KPK senilai Rp 4,4 miliar.

Profesor

Profesor merupakan sebutan kehormatan bagi Guru Besar yang merupakan jabatan akademik tertinggi dosen di perguruan tinggi.

Kata “profesor” berasal dari bahasa Latin yang bermakna "seseorang yang dikenal oleh publik berprofesi sebagai pakar".

Jabatan profesor dicapai setelah dosen melalui tahap pencapaian angka kredit yang sudah ditentukan sesuai nilai kum yang diperoleh secara berjenjang dari jabatan fungsional akademik Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Profesor/Guru Besar (nilai kum minimal 850).

Menurut Permenpan 46 Tahun 2013 (Pasal 26 Ayat 3) syarat minimal untuk mencapai jabatan profesor adalah berijazah Doktor (S3); memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi; dan memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat 10 (sepuluh) tahun.

Selain itu, ada persyaratan tambahan, yaitu pernah membimbing mahasiswa program Doktor (S3), atau pernah menguji tiga mahasiswa program Doktor, atau pernah menjadi ketua peneliti dengan anggaran minimal Rp 100 juta.

Menjadi profesor dengan persyaratan tersebut tidaklah mudah. Kesulitan tersebut memunculkan ungkapan “Lebih mudah masuk surga daripada menjadi guru besar di Indonesia.” (Syahputra, 2022).

Pada tahun 2020, jumlah dosen yang mengajukan profesor sebanyak 3.000-an orang dan yang berhasil menyandangnya hanya 83 orang (sekitar 2,77 persen).

Statistik Pendidikan Tinggi 2021 mencatat hanya 7.192 (2,25 persen) dosen yang bergelar profesor dari sebanyak 320.052 dosen di Indonesia. Jumlah tersebut sangat jauh di bawah jumlah ideal profesor di Indonesia sebanyak 10 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com