Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut "Restu" Jokowi Menuju Pemilu Presiden 2024...

Kompas.com - 16/08/2022, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 masih jauh. Namun, sejumlah tokoh politik sudah berancang menabuh genderang persaingan.

Ada yang telah mendeklarasikan diri bakal maju sebagai calon presiden, ada pula yang sibuk menjajaki partai lain untuk berkoalisi.

Beberapa dari mereka sesumbar telah mengantongi restu dari presiden untuk melenggang ke panggung pemilihan.

Tampaknya, dukungan dari Presiden Joko Widodo jadi incaran para elite politik sebagai salah satu bekal menghadapi kompetisi.

Baca juga: Gerindra Klaim Presiden Jokowi Izinkan Prabowo Maju Capres

Izin untuk Prabowo

Salah satu yang menyatakan bakal maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Gerindra mengeklaim Presiden Jokowi telah memberi izin ke Menteri Pertahanan itu untuk kembali mencalonkan diri di pilpres.

Menurut Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, izin tersebut diberikan ketika Jokowi bertanya langsung ke Prabowo ihwal rencana pencalonannya.

"Ya, Pak Prabowo pernah ditanya (oleh presiden) maju, enggak? Dia bilang, kalau Bapak mengizinkan. Dan ternyata, kan, diizinkan untuk maju," kata Dasco dalam wawancara khusus bersama Harian Kompas, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Prabowo Umumkan Maju di Pilpres 2024 sebagai Capres

Dasco mengatakan, restu Jokowi menjadi salah satu pertimbangan bagi Prabowo untuk maju kembali di panggung pilpres.

"Ya sudah, dengan berbagai pertimbangan, akhirnya akan maju," ucapnya.

Adapun Prabowo telah mendeklarasikan diri bakal maju sebagai capres Pemilu 2024 dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra yang digelar Jumat (12/8/2022) kemarin.

Klaim Cak Imin

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga pernah mengeklaim dirinya mendapat restu dari Jokowi untuk maju pada Pilpres 2024.

Menurut Cak Imin, begitu panggilan akrabnya, presiden bakal memberikan restu ke siapa saja tokoh, termasuk dirinya, yang hendak mencalonkan diri pada pemilihan mendatang.

"Pak Jokowi pasti mendukung semua calon. Presiden memang harus merestui semuanya," kata Muhaimin dalam keterangannya, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Prabowo Puja-puji Jokowi, Pengamat: Lihai-lihat Situasi, Ganjar Belum Dapat Tiket Capres

Muhaimin sendiri telah berulang kali menyatakan keinginannya maju sebagai capres atau cawapres pada Pilpres 2024. Bahkan, ambisinya maju di pemilu presiden sudah dia utarakan sebelum Pilpres 2019.

Namun, sejauh ini, belum ada tanda-tanda Muhaimin bakal mencalonkan diri baik sebagai capres maupun cawapres.

Kendati begitu, PKB, partai yang ia pimpin, telah meresmikan koalisi dengan Gerindra untuk Pemilu 2024.

Sinyal restu buat Ganjar

Mei lalu, berembus isu bahwa Jokowi memberikan restu untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju pada Pilpres 2024.

Ini bermula dari pernyataan Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Pro Jokowi (Projo) yang digelar di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022).

Mulanya, Jokowi bicara soal politik 2024. Ketua Dewan Pembina Projo itu bilang, jangan terburu-buru perihal tersebut.

Baca juga: Jejak Prabowo di Tiga Pemilu Presiden: 2009, 2014, dan 2019

Ia meminta organisasi relawan pendukungnya bersabar, sekalipun mungkin yang mereka dukung hadir di tengah-tengah Rakernas.

"Jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi.

Sontak, hadirin bersorak-sorai. Mereka bertepuk tangan, beberapa meneriakkan nama Ganjar yang memang hadir dalam acara tersebut.

Pernyataan Jokowi soal "mungkin yang kita dukung ada di sini" pun dinilai sebagai sinyal restu ke Ganjar untuk maju di Pemilu 2024.

Ganjar memang disebut-sebut potensial maju sebagai capres karena elektabilitasnya yang besar di kisaran angka 20-30 persen.

Namun demikian, hingga kini, belum ada kepastian dari PDI Perjuangan, partai yang menaungi Ganjar, bakal mencalonkan Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Harapan Jokowi ke KIB

Tak hanya pada figur capres, restu Jokowi juga diklaim oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, pembentukan KIB sudah sesuai dengan harapan Jokowi.

Baca juga: Cak Imin Ungkap Alasan PKB Koalisi dengan Partai Gerindra

Sebab, menurutnya, tiga partai politik yang tergabung dalam koalisi tersebut berpengalaman di bidang pembangunan.

"Tentunya pengalaman dalam mengatasi pembangunan ini sudah didalami ketiga partai ini, dan tentunya ini cocok dengan apa yang diharapkan Pak Presiden," kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis (19/5/2022).

Airlangga mengatakan, baik Golkar, PAN, maupun PPP memiliki pengalaman di pemerintahan dan punya visi yang sama untuk membangun masyarakat Indonesia makmur, kaya, dan sejahtera.

Respons Jokowi

Jokowi pun telah angkat bicara terkait ramainya klaim restu darinya untuk para tokoh maju ke panggung pilpres.

Menurut presiden, dia tak mungkin melarang figur-figur yang hendak maju pada pemilihan mendatang.

"Istilahnya, saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak, kan enggak gitu mestinya, ya silakan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Isi Piagam Deklarasi Koalisi Gerindra-PKB: Penentuan Capres-Cawapres oleh Prabowo-Cak Imin

Jokowi pun tidak masalah apabila sikapnya itu ditafsirkan sebagai restu ke beberapa tokoh, di antaranya Prabowo dan Ganjar, untuk berlaga di Pilpres 2024.

Menurut Jokowi, dalam sebuah negara demokrasi, mustahil bagi seorang presiden untuk melarang anak buahnya maju sebagai calon presiden.

"Enggak mungkin presiden ada misalnya menteri yang (datang) ke saya untuk menyampaikan itu kemudian saya bilang tidak, enggak bisa," kata kepala negara.

Belum tentu menguntungkan

Merespons ini, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, Jokowi akan memberikan restu bagi siapa pun yang menyatakan hendak mencalonkan diri di pilpres.

"Posisinya juga beliau kan presiden yang katakanlah melampaui semua partai dan demi menjaga keberlangsungan partai beliau akan menunjukkan keterbukaan bagi siapa pun yang ingin maju," kata Yunarto kepada Kompas.com, Minggu (14/8/2022).

Namun, menurut Yunarto, restu presiden yang diklaim oleh beberapa tokoh itu belum akan memberikan dampak besar jika bersifat umum.

Pengaruh yang signifikan baru akan tampak ketika presiden blak-blakan menyatakan satu nama yang dia dukung untuk menggantikan posisinya di kursi RI-1.

Baca juga: Prabowo Kembali Maju Jadi Capres, Golkar: KIB Siap Berkontestasi

Yunarto menilai, sah-sah saja jika presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di negara kelak menyatakan dukungannya ke figur tertentu.

"Menurut saya lumrah karena di Amerika Serikat pun seperti Barack Obama ketika bicara pemilu selanjutnya dia akan jelas mengambil sikap siapa yang akan menjadi penerusnya," ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Yunarto, embel-embel restu dari Jokowi belum tentu berpengaruh positif bagi seorang tokoh.

Ini bergantung pada tingkat kepuasan publik terhadap presiden. Bisa jadi, dukungnan dari Jokowi justru jadi faktor pemberat karena angka kepuasan publik terhadap presiden rendah.

"Menurut saya mesti dilihat pada masanya, ketika masa kampanye apakah endorse dari Jokowi akan mempengaruhi atau tidak itu akan ditentukan oleh bagaimana kondisi dari kepuasan publik terhadap Jokowi," tutur Yunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com