Syahril menyebutkan bahwa subvarian Omicron yang baru memang masih belum terdeteksi di Indonesia.
Meski demikian, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan tetap menjalankan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) sebagai bentuk protokol kesehatan.
Baca juga: Muncul Subvarian BA.4.6, Epidemiolog: Jadi Masalah Baru jika Abai Prokes
Seperti dilansir Deseret News, pakar dari Sekolah Kedokteran Universitas California San Francisco (UCSF), Amerika Serikat, dr. Peter Chin-Hong, membeberkan sejumlah gejala yang dialami pasien yang terinfeksi subvarian Omicron BA.4.6.
Gejala itu adalah:
Peter juga mengatakan, untuk sebagian pasien yang terinfeksi Omicron BA.4.6 mengalami radang tenggorokan.
Para pasien, kata Peter, merasa tenggorokan mereka seperti terbakar.
Gejala lain yang dialami pasien Omicron BA.4.6 adalah pusing.
Masa inkubasi subvarian Omicron lebih pendek, karena gejalanya dialami oleh pasien lebih cepat muncul setelah terinfeksi.
(Penulis : Fika Nurul Ulya, Ellyvon Pranita | Editor : Icha Rastika, Bestari Kumala Dewi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.