Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Muhaimin yang Kian Perlihatkan "Kemesraan" Gerindra-PKB

Kompas.com - 09/08/2022, 06:16 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin memperlihatkan keeratan hubungan, setelah dua ketua umumnya hadir bersama ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).

Ratusan pendukung kedua partai politik (parpol) itu memenuhi jalan dari Masjid Sunda Kelapa hingga kantor KPU.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berjalan bersama diiringi pawai reog, marching band dan barongsai.

Pantauan Kompas.com di lapangan, keduanya sampai di kantor KPU pada pukul 15.00 WIB.

Mendaftarkan parpolnya masing-masing, Prabowo dan Cak Imin menyampaikan pesan untuk menghadapi kontestasi elektoral 2024.

Semangat yang sama

Prabowo menyampaikan, Partai Gerindra memiliki semangat yang sama dengan PKB untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Kita sebagai peserta pemilu, dengan PKB sama semangatnya. Kita ingin jadi peserta pemilu yang baik, yang patuh pada semua ketentuan,” tuturnya dalam konferensi pers.

Ia mengungkapkan, kedua parpol sepakat untuk mengawal demokrasi ke arah yang lebih baik.

“Kita sadar demokrasi itu berat dan sulit, tapi kita alhamdulilah, sudah berkali-kali ganti pimpinan dengan damai, baik di tingkat kota, provinsi, dan nasional,” paparnya.

Baca juga: Prabowo Sebut Punya Semangat yang Sama dengan PKB pada Pemilu 2024

Ditemui wartawan, Cak Imin pun memberikan pantun untuk menggambarkan soliditas keduanya.

Hal itu disampaikan ketika mendapat pertanyaan apakah pada rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Gerindra 13 Agustus 2022, dua parpol itu bakal mengumumkan pasangan calon (paslon) calon presiden (cawapres) dan calon wakil presiden (cawapres).

“TTM ya, teman tapi mesra. Tapi ada TTM lagi, tunggu tanggal mainnya,” kelakar Cak Imin.

Siap jadi capres

Dalam kesempatan yang sama Prabowo mengaku siap jika didapuk lagi menjadi capres Partai Gerindra. Namun ia menyerahkan keputusan pada kader di seluruh Indonesia.

Nantinya pencapresan tersebut bakal ditentukan pada rapimnas yang berlangsung Jumat dan Sabtu pekan ini.

“Ya kita lihat hasil rapimnas (rapat pimpinan nasional Partai Gerindra). Tapi kalau saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi pada rakyat,” ungkap dia.

Baca juga: Prabowo Nyatakan Siap Jadi Capres Lagi di 2024

"Tentu harus saya terima dengan baik seandainya nanti dicalonkan,” sambungnya.

Ditanya soal pemilihan cawapres, Prabowo lantas menunjuk Cak Imin untuk menjawabnya.

“Cak Imin punya pantun yang bagus,” katanya.

“Oh iya, pantun yang tepat, gulo jowo didekekke nang papan (gula jawa di taruh di papan), Pak Prabowo memenuhi harapan,” jawab Cak Imin.

“Satu lagi, kaum muslimin dan muslimat, Cak Imin membawa selamat,” imbuh dia.

Ajak parpol bersaing program

Prabowo berharap semua parpol bersaing secara sehat dalam Pemilu 2024. Ia meminta masing-masing parpol saling mengadu program untuk dapat menarik suara konstituen.

Program-program tersebut harus sesuai dengan kondisi masyarakat dan tidak menimbulkan perpecahan.

Baca juga: Partai Gerindra Daftar Pemilu 2024, Prabowo: Harus Bersaing Keras, Mengadu Program

Pasalnya, lanjut Prabowo, Presiden Joko Widodo telah memberi peringatan tentang krisis ekonomi global.

Bahkan lembaga internasional dunia telah memberi warning bahwa dunia penuh bahaya, oleh karena itu Indonesia harus bersatu, bersaing dengan baik dan keras mengadu program,” tandasnya. 

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, koalisi Gerindra dan PKB sebagai bentuk kerja sama ideal agar bisa sukses di Pemilu 2024.

Menurut Ari, kedua partai politik (parpol) itu bakal saling mengisi.

“Ini bentuk koalisi yang ideal, di mana poros nasionalis dari Gerindra bersatu dengan kelompok Islam moderat yang berpaham Nahdlatul Ulama yang ada pada PKB,” sebut Ari pada Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).

Ia menilai koalisi ini mestinya menaruh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai kandidat calon presiden (capres). Sebab, lanjut Ari, akan muncul banyak resistensi jika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang dijagokan sebagai capres.

“Jika Cak Imin dipaksakan maka tentu ada penolakan dari Gerindra dan hal ini wajar, (karena) nama Prabowo kerap menduduki ranking satu capres dengan elektabilitas tertinggi dari berbagai lembaga survei,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com