Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Girindra Sandino
Pengamat Pemilu

Pengamat Pemilu dan Sekjen Liga Literasi Nasional

Terobosan Politik Meningkatkan Partisipasi Pemilu 2024

Kompas.com - 08/08/2022, 17:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Walau partisipasi politik semacam itu sah-sah saja dalam pertarungan elektoral yang demokratis, namun mundur secara kualitas, mendidik rakyat menanam benih-benih kebencian sosial yang berkepanjangan sehingga dapat merusak karakter keberagaman bangsa.

Berbicara soal partisipasi politik dan motivasi yang melatarbelakanginya, secara teoritis, Huntington dan Nelson (1977), membagi partisipasi politik menjadi dua.

Pertama, partisipasi otonom, yaitu partisipasi politik yang didorong oleh keinginan pelakunya sendiri untuk melakukan tindakan tersebut.

Kedua adalah partisipasi mobilisasi, yaitu partisipasi yang digerakkan (mobilization) atau diinginkan oleh orang lain, bukan karena kesadaran atau keinginan pelakunya sendiri.

Oleh karena itu, sangat mungkin di tengah pandemi yang belum berakhir, pertarungan politik pada pemilu 2024 ke depan akan diwarnai oleh massifnya mobilisasi isu.

Mengingat kehadiran secara fisik dibatasi, maka peran teknologi informasi, media sosial, dan sarana-sarana informatif digital lainnya akan sangat menentukan.

Dunia gital mengalami perkembangannya sebagai ruang publik virtual yang secara bersamaan menghadirkan privasi dan publikasi.

Kegelisahan sosial masyarakat saat ini disalurkan melalui media sosial sebagai ruang publik ketika media massa konvensional tidak mampu menampungnya dalam batas-batas tertentu.

Intervensi isu

Dalam hubungan itu, pada ruang publik terdapat nilai-nilai demokrasi untuk kepentingan bersama (publik). Nilai-nilai demokrasi inilah yang menjadikan ruang publik menjadi politis (political public sphere) yang menjadi jembatan antara kepentingan publik dan negara (Habermas: 1991).

Dalam perkembangannya ruang publik menghadapi kompleksitas kehidupan dan sistem, setelah melalui hubungan dialektis terbentuk konsesus rasional, terbangunlah gagasan “demokrasi deliberatif”. Proses pemberian suatu alasan atas rumusan kebijakan publik diuji lebih dahulu oleh konsultasi publik atau melalui diskursus publik (Hardiman: 2004).

Diskursus akan terjamin bila dibangun di atas bangunan struktur politik dan hukum (Habermas: 1996).

Penciptaan ruang-ruang publik untuk mengintervensi isu-isu dalam konteks kepemiluan sangat dimungkinkan, walaupun harus melalui prosedur birokratis.

Bentuk dari intervensi isu tersebut, pertama, perangkat hukum berupa aturan teknis dari lembaga negara yang independen seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat memfasilitasinya.

Seperti, misalnya, syarat administrasi untuk menjadi calon anggota legislatif atau calon presiden dan wakil presiden harus disertakan karya tulis dengan memilih satu tema Hak Asasi Manusia, lingkungan hidup, pendidikan dan kesehatan, teknologi, atau lainnya.

Selanjutnya, pada masa tahapan kampanye baik dalam kampanye terbuka, tatap muka, maupun melalui media online karya tulis terebut kembali wajib disertakan dalam berbagai bentuknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com